Usaha para kelompok yang tergabung dalam jaringan terorisme internasional seperti Al Qaeda untuk merekrut anak-anak muda sebagai bagian dari milisi mereka untuk bertempur tidak pernah usai.
Kini dilapokan bahwa mereka merekrut seorang remaja penderita autisme untuk bertempur di Yaman. Remaja berumur 18 tahun bernama Justin Kaliebe ini ditangkap pada Januari saat berusaha meninggalkan AS menuju Yaman.
Kaliebe pun ditangkap petugas di Bandara New York. Dia ingin terbang ke Oman sebelum melanjutkan perjalanan ke medan pertempuran Yaman. Dirinya dijadwalkan menerima vonis pada September. Dia terancam hukuman penjara hingga 30 tahun.
Disebutkan bahwa Kaliebe mengaku bersalah dalam persidangan. Namun, autisme yang dideritannya dapat meringankan hukum yang akan Kaliebe terima. “Justin Kaliebe adalah remaja autis yang berhati lembut. Dia tidak memiliki kemampuan untuk menyadari konsekuensi dari perbuatannya,” ujar pembela Kaliebe, Anthony La Pinta, seperti dikutip Associated Press, Jumat (12/7).
Merekrut atau mempergunakan dan melibatkan setiap anak dibawah umur untuk berperang adalah sebuah tindak kejahatan perang berat yang wajib dipahami oleh setiap negara yang tengah berkonflik. Masyarakat dunia harus berani untuk menyuarakan perlindungan bagi anak-anak.
Baca Juga Artikel Lain: