Diintimidasi Polisi melalui Facebook, Pemuda Ini Bunuh Diri

Nasional / 29 June 2013

Kalangan Sendiri

Diintimidasi Polisi melalui Facebook, Pemuda Ini Bunuh Diri

Yenny Kartika Official Writer
4180

Bunuh diri, itulah pilihan nekat yang dilakukan Andrew Cain (19) pada Minggu (23/6) setelah dirinya diintimidasi oleh kepolisian Idaho, AS. Dia mendapat intimidasi cyber melalui Facebook karena dirinya tidak hadir dalam sidang pengadilan kasus penyalahgunaan obat-obatan. Kini, saudara perempuan Cain, Alise Smith, menuntut permohonan maaf dari departemen kepolisian setempat, yang diduga mengintimidasi Cain beberapa hari sebelum kematiannya.

Cain, pemuda asal Washington, dilaporkan masuk dalam daftar pencarian orang atas kasus obat terlarang, namun dia tidak datang ke pengadilan.  Menurut media lokal, deputi kantor sheriff Idaho kemudian memasang foto Andrew Cain di laman Facebook Latah County Sheriff’s Office. Di bawah foto, tertera kata-kata: “Kami telah memutuskan bahwa Andrew Cain bukan lagi Orang yang Dicari di Minggu Ini.. dia kini adalah Orang yang Dicari di Bulan Juni. Selamat!”

Smith juga menambahkan, pihak kepolisian melecehkan saudara laki-lakinya dengan pesan privat di Facebook. Kabar tak mengenakkan tentang Cain mulai tersebar di media sossial. Akibatnya, orang-orang mulai mengganggu dia. “Akhirnya banyak orang membagikan kabar dan rumor mengenai hal-hal yang Andrew lakukan; kejahatan yang tidak pernah dia perbuat,” kata Smith kepada KLEW.

Smith menegaskan dirinya tidak menyalahkan Latah County Sheriff’s Office atas bunuh diri yang dilakukan Cain. Namun, menurutnya apa yang dilakukan polisi di Facebook merupakan tindakan merendahkan dan berharap agar peristiwa serupa tidak terjadi pada orang lain.

Kepada Associated Press, Smith mengakui perlunya memasang poster pencarian orang di Facebook, namun ucapan “Selamat!” dan pesan-pesan melalui inbox dianggapnya sebagai ‘penyalahgunaan kekuasaan,’

Sekali lagi, kita perlu mengingat bahwa intimidasi atau bullying tidak melulu melalui tindakan fisik atau verbal yang diutarakan secara langsung. Media jejaring sosial sudah kehilangan privasinya—kini banyak orang bisa mengetahui hal-hal yang tidak perlu ia ketahui. Karenanya, bijaklah membagikan apapun di dunia maya, karena bisa saja kita luput untuk memikirkan akibat jangka panjangnya bagi orang lain dan diri kita sendiri.

 

BACA JUGA:

Billy Graham Tak Sabar Lagi ke Surga

Kisah Nyata Jacky Mailoor dan Dunia Bandit Jalanan

Orang Kristen Terancam Tinggal di Mesir

Hati-hati Pengaruh dari Televisi!

Sumber : alternet | yk
Halaman :
1

Ikuti Kami