SBY Lebih Baik Pilih Kapolri yang Jamin Kebebasan Beragama

Jelang penggantian Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Timur Pradopo, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta menjadikan kebebasan beragama sebagai  jaminan dalam kriteria memilih Kapolri yang baru.

"Jika Presiden menginginkan kebebasan beragama dapat terjaga, dan mendukung anti kekerasan oleh aparat, maka sebaiknya memilih Kapolri yang bisa memberikan jaminan tersebut," ujar Ketua Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Bidang Hak Asasi Manusia (HAM), Djonggi Simorangkir sebagaimana dilansir Suara Pembaruan online, Selasa (25/6).

Djonggi menambahkan, larangan beribadah oleh kelompok preman yang membawa-bawa nama sebuah agama sudah sering terjadi dan salah satu cara menyelesaikan masalah intoleransi adalah dengan memilih Kapolri yang dapat menyelesaikan permasalahan agama dan Hak Azazi Manusia (HAM).

"Presiden pernah disorot aktivis dari dalam maupun dunia luar karena masalah intoleransi. Sebaiknya Presiden membuktikan tudingan itu tidak benar, dan mengangkat Kapolri yang bisa menjamin kebebasan beribadah dan menjunjung HAM. " imbuh Djonggi.

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai agama. Dalam praktiknya, terkadang terjadi friksi antarpemeluk. Oleh sebab itu diperlukan garda penjaga kesatuan bangsa dan polisi adalah pihak yang tepat untuk melakukannya. Sebagai pemegang tanggung jawab yang besar tersebut, maka alangkah baik jika pemimpin Polri adalah orang yang netral dan berpandangan pada NKRI.

 

Baca Juga :

SBY Beberkan Hasil Pertemuan Dengan Kapolri dan Ketua KPK Malam Ini

Negara-negara yang Paling Banyak Jatuhkan Hukuman Mati

Gereja di Srilanka Luncurkan Radio Katolik

Ibadah Gereja Dilempari Bom, Tujuh Luka Berat

Sumber : suarapembaharuan.com / andre

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Daily Devotional
3. Nabi Palsu
4. Khotbah Tentang Bersyukur
5. Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang

Related Articles