Peringati 1 Abad Injil Masuk Toraja, Warga Adakan Pawai Obor
Sumber: rgbstock.com

Internasional / 24 June 2013

Kalangan Sendiri

Peringati 1 Abad Injil Masuk Toraja, Warga Adakan Pawai Obor

Budhi Marpaung Official Writer
4796

Dalam rangka memperingati 100 tahun atau 1 abad Injil Masuk Toraja, ribuan warga dari tiga kabupaten yakni Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Bontang melakukan pawai obor dari Jumat (21/6) hingga Sabtu (22/6). Adapun rute awal yang diambil adalah dari Katolik Centre yang berada di jalan Soekarno-Hatta, Kutai Timur.

Meski diikuti oleh banyak orang, acara yang baru pertama kali diselenggarakan tersebut berlangsung tertib dan aman.

Dimulai pukul 18:00 Wita, peserta akhirnya tiba di lokasi kedua titik berhenti pawai obor yakni di Gereja Prima Sangatta, Jalan Pongtiku pada pukul 20.00 Wita. Sejumlah acara diselenggarakan di sana, diantaranya ibadah dan hiburan berbagai kesenian adat Toraja seperti tari Pakgellu, Manimbong, dan lainnya. Saat waktu menunjukkan pukul 22:00 WITA, para peserta pun beristirahat di tempat yang sudah disediakan pihak gereja.

Pawai obor kemudian dilanjutkan pada Sabtu (22/6) pagi. Diawali dengan arak-arakan dari Gereja Prima Sangatta menggunakan mobil hias, rombongan peserta bergerak menuju Lapangan Swarga Bara yang berjarak 2 Km.

Sesampainya di Lapangan Swarga Bara, peserta pun dipersilahkan masuk dengan tata cara ala penjemputan tamu dalam adat Toraja. Dalam kegiatan ini, peserta diperkirakan mencapai lebih dari 5.000 orang.

Setelah setiap peserta dan tamu berkumpul di pondok masing-masing, pendeta Arsiatik Kabanga MTh memimpin ibadah. Dalam khotbahnya, pendeta asal Makassar ini menyatakan bahwa Toraja adalah salah satu suku yang dulunya tidak mengenal Tuhan. Barulah sekitar seratus tahun lalu, seorang misionaris asal Belanda, Antonie Aris van De Loosdreckt memasuki Toraja dan menyebarkan kabar keselamatan kepada nenek moyang mereka di sana.

Berjalan dengan waktu, sebagian besar warga Toraja akhirnya percaya Yesus sebagai juru selamatnya dan komunitas ini pun menyebar ke berbagai penjuru dunia.

“Karena itu berdoalah bagi kesejahteraan daerah ini, karena kesejahteraan kota ini juga kesejahteraan kita. Bekerjalah sungguh-sungguh, di manapun kita bekerja, sebagai wujud peran serta kita dalam membangun daerah tempat kita berada,” ungkap Arsiatik Kabanga.

Adalah sebuah kebahagiaan besar jika kita bisa mendengar dan menerima Injil. Ini adalah harta berharga yang jangan sampai kita tukar oleh apapun juga. Satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan, Injil perlu kita beritakan karena keselamatan dari Tuhan Yesus adalah bagi orang lain juga.

Baca juga : 

Mengaku Penginjil, Ruddy Tipu Korbannya Rp 1 Miliar

Umat Kristen Toraja Rayakan 1 Abad Injil Masuk di Toraja

Stop Mengeluh

Cerewet Bukan Tanda Sayang !

Henk Ngantung, Gubernur DKI Non-Muslim yang Mampu Merangkul Semua Pihak

Sumber : sapos.co.id / budhianto marpaung
Halaman :
1

Ikuti Kami