Kisah Nyata Cucu yang Anggap Omanya Sebagai Mama
Sumber: jawaban.com

Family / 23 June 2013

Kalangan Sendiri

Kisah Nyata Cucu yang Anggap Omanya Sebagai Mama

Lois Official Writer
8576

Waktu umur 1 bulan, Margo sudah ditinggalkan ibunya karena dipaksa oleh omanya. Akhirnya, Margo dirawat oleh omanya yang lain, Marina. Ternyata sebelum menikah, ibunya Margo sudah hamil duluan. Bapaknya sebenarnya menginginkan Margo digugurkan, namun ditentang Marina. “Kalian mau gugurkan itu anak, matikan saya dulu.” ujar Marina ketika itu.

Marina membesarkan Margo bukan sebagai cucu tapi sebagai anak kandung, namun Margo selalu mempertanyakan jati dirinya. Akhirnya, saat Margo beranjak kelas 3 SMP, Marina pun memberitahunya bahwa dia merupakan cucunya dan bukan sebagai anaknya seperti yang selama ini dikatakan.

Selama ini Margo baru tahu bahwa selama ini yang dipanggilnya sebagai kakak ternyata adalah papanya. Meskipun begitu, Margo menyatakan bahwa neneknyalah sebagai ibu yang sebenarnya meskipun bukan ibu kandungnya.

Kenyataan itu tentu menimbulkan luka dalam hati Margo, namun bagaimana pun juga dia ingin melihat ibu kandungnya. Lulus dari kelas 3 SMP, Margo pun bertemu dengan ibu kandungnya. “Saya ga bisa ngomong apa-apa, yang saya bisa menangis dan saya peluk mama saya.” ujar Margo.

Itulah untuk pertama kali dan terakhir kalinya Margo memeluk ibunya yang ternyata punya penyakit jiwa. Pasalnya, setelah itu, Margo dituduh sebagai pecandu narkoba sehingga keluarganya yang lain tidak mengijinkannya bertemu ibunya. Hal itulah yang membuat Margo kabur dari rumah.

Selama 9 bulan, dia menggelandang di jalanan, narkoba pun menjadi makanannya sehari-hari. “Lama-kelamaan saya sakit, dan saya pakaipun sampai overdosis. Saya ingat terakhir saya terkapar di halte Batusari. Akhirnya ada dua teman saya yang kebetulan lewat situ. Akhirnya kita naik taksi pulang.”

Begitu Marina melihat kedatangan Margo, diapun segera lari. Ketika dilihatnya Margo sekarat, tidak bisa jalan, dia pun langsung membawanya ke rumah sakit. Marina pun tak henti-hentinya berdoa bagi Margo.

Saat Margo masih sakit, dia pernah berjanji bahwa jika dia sembuh, kemanapun Tuhan mau bawa dia, dia siap melayani Tuhan. Kenyataannya, setelah sembuh Margo kembali kepada teman lamanya, narkoba. Panti rehabilitasi ataupun pernikahannya dengan Tasya tidak bisa merubah tabiatnya.

Namun di tahun 2002, kelahiran Abel anak mereka mencelikkan hati Margo. “Saya lihat anak saya, saya mulai pikir. Kalau saya sebagai papanya ga bisa buat apa-apa sedangkan pemberkatan nikah yang saya ingat saya sebagai kepala keluarga. Kalau kepalanya aja udah ga bisa pimpin, gimana dengan keluarganya. Saya minta ampun sama Tuhan.”

“Tuhan, ampuni saya kalau saya sudah mempermainkan Tuhan sudah berulang kali mengucapkan dari mulut dan hati. Saya mau melayani Tuhan, ijinkan saya sekali ini lagi. Tuhan, ini yang terakhir.” ujar Margo pada Tuhan waktu itu.

Di situlah Margo mengalami pertobatan yang sesungguhnya. Meski keinginan memakai narkoba menderanya, dia tahan, begitu juga ketika rasa sakit di tubuhnya datang karena menginginkan narkoba. “Saya percaya Tuhan bantu saya dan ternyata memang yang terjadi seperti itu.”

“Puji Tuhan saya punya istri yang menolong saya, yang memberikan kekuatan saya, mertua yang begitu baik sama saya, ada anak lagi. Nah itu dia yang memotivasi saya hingga saya dapat bertahan hingga saat ini.”

Pemulihan terjadi di dalam keluarga ini. Namun di hati Margo masih tersimpan suatu ganjalan. Sejak tahun 2004, dia tidak pernah bertemu lagi dengan ibunya. Suatu hari, dia menonton tayangan Solusi tanggal 4 Mei 2006, saat itu yang bersaksi adalah Aditya. Melihat kisah nyata itu, Margo menangis. “Dia bilang, Tuhan ketemukan saya dengan mama saya. Saya bilang, ‘Saya yang dari kecil ketemu mama saya hanya sekali dan saya ingin dipertemukan lagi.’”

Kisah nyata Margo ini membuat tim Solusi membantu Margo. Mereka melakukan perjalanan menuju kediaman mama kandung Margo di kawasan Bekasi Barat. Sesampainya di sana, Margo yang bertemu ibu kandungnya, langsung memeluknya dan menangis. Margo menyatakan betapa dia ingin hubungan mereka terus terjalin. Itulah hebatnya kuasa Tuhan yang bekerja memulihkan keluarga Margo. Tuhan yang sama pun sanggup memulihkan keluarga kita semua.

 

Sumber Kesaksian :

Margo

Sumber : V130620173817
Halaman :
1

Ikuti Kami