Perundingan Damai AS dengan Taliban Terancam Gagal

Nasional / 20 June 2013

Kalangan Sendiri

Perundingan Damai AS dengan Taliban Terancam Gagal

daniel.tanamal Official Writer
4106

Perundingan damai Amerika Serikat (AS) dengan pihak Taliban yang rencananya akan digelar dalam waktu dekat di Qatar, terancam gagal setelah Taliban melancarkan serangan mematikan di pangkalan militer Bagram yang menewaskan empat orang prajurit AS.

Serangan mematikan yang terjadi pada Selasa (18/6) di pangkalan terbesar AS di sebelah utara Kabul itu kemungkinan akan semakin memperdalam jurang kebencian diantara dua pihak.

"Semalam dua roket besar menghantam pangkalan AU Bagram. Empat prajurit AS tewas dan enam lainnya luka. Tembakan roket juga mengakibatkan kebakaran besar," kata Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, kepada AFP lewat telepon.

Sebelumnya wacana perundingan perdamaian sempat dicetuskan oleh kedua pihak, menyusul Taliban yang baru saja membuka kantor perwakilan di Qatar. Kantor itu merupakan perwakilan pertama yang dimiliki Taliban di luar negeri. “Kami berniat membuka dialog antara Taliban dengan pihak asing,” ujar Mujahid.

Menyusul wacana perdamaian ini juga, sebelum  Presiden AS Barack Obama mengatakan perundingan itu adalah "langkah pertama yang penting menuju rekonsiliasi."

Pejabat AS sendiri mengatakan pertukaran tahanan akan menjadi salah satu topik diskusi dengan Taliban, tetapi pekan-pekan pertama akan digunakan untuk mempelajari agenda satu sama lain.

Telah lama jalan kekerasan didalam perang dilakukan tanpa solusi dan jalan keluar yang berarti. Justru kebencian dan rasa dendam kian menebal dan diwariskan kepada keturunan. Solusi dengan jalan dialog dan perundingan adalah salahsatu pembuka jalan menuju rekonsiliasi demi perdamaian hidup.


Baca Juga Artikel Lain:

Korea Utara Buka Pintu Untuk Amerika Serikat

Militan Suriah Eksekusi Remaja Didepan Umum

Jepang Buat Alkitab Khusus Untuk Tuna Rungu

Pembakar Alkitab Di Mesir Divonis 11 Tahun Penjara

 

 

 

Sumber : BBC | Kompas.com
Halaman :
1

Ikuti Kami