Cinta Dari Wamena: Bawa Pesan Akan Bahaya HIV/AIDS
Sumber: kaskus.co.id

Film Review / 14 June 2013

Kalangan Sendiri

Cinta Dari Wamena: Bawa Pesan Akan Bahaya HIV/AIDS

Lori Official Writer
4490

Film garapan sutradara Lasja Susatyo yang berjudul Cinta Dari Wamena yang memakan waktu selama tiga setengah tahun pembuatannya ini akhirnya resmi ditayangkan sejak Kamis (13/6) kemarin di bioskop di seluruh Indonesia. Uniknya, film yang mengusung seputar cinta dan penyakit HIV/AIDS ini bekerja sama dengan Pemerintah Australia melalui program bantuannya AusAID.

Tingginya jumlah remaja yang terpapar HIV/AIDS di Papua menjadi keresahan bagi Pemerintah Daerah Jayawijaya sehingga memiliki ide untuk mengangkat film layar lebar ini sebagai media penyadaran akan bahaya HIV/AIDS.

Film ini menghadirkan pemain lokal baru asal Papua yaitu Maximus Itlay, Benyamin Lagowan dan Madonna Marrey serta dilakoni juga oleh artis kawakan Nicholas Saputra dan Susan Bachtiar.

Alur dari film ini menceritakan tentang perjalanan tiga orang sahabat yaitu Litius (Maximus Itlay), Tembi(Benyamin Lagowan) dan Martha (Madona Marrey) yang rindu untuk sekolah dan harus meninggalkan desa mereka untuk mengejar mimpi di kota Wamena, Jayawijaya, Papua. Mereka akhirnya berhadapan dengan gaya hidup baru yang mengakibatkan salah satu dari mereka terjangkit virus HIV/AIDS.

Dalam proses penggarapannya, Sang Sutradara Lasja Susatyo mengatakan bahwa “Tantangan terbesar adalah bagaimana saya membawa spirit dan cerita yang bagus di samping pesan-pesan yang disampaikan. Karena banyak orang tidak mengenal Wamena itu seperti apa.”

Pimpinan AusAID, Jacqui De Lacy juga menandaskan “Pendekatan-pendekatan inovatif diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan HIV dan AIDS untuk mengurangi stigma dan diskriminasi serta penyebarannya.”

Dari segi isi, “Cinta dari Wamena” tergolong film yang ringan dan alur ceritaya mudah ditebak tetapi sangat mendidik. Sinar Ayu Massie, sebagai penulis skenario film ini sangat berbakat dalam menyuguhkan humor yang mengundang gelak tawa sekaligus ‘sentilan’ terhadap budaya kita.

Melalui film yang sangat mendidik ini, AusAID dan pemerintah Indonesia mengharapkan adanya keseriusan untuk mencegah penyebaran penyakit HIV/AIDS ini khususnya dikalangan anak muda. AusAID juga turut mendukung dalam hal penyediaan dana sebesar USD 25 juta untuk meningkatkan akses layanan HIV di Papua dan Papua Barat, yang memiliki tingkat HIV tertinggi di Indonesia, melalui program REACH (Rapidly Expanding Eccess to Care for HIV).

Bersiaplah menonton film yang satu ini, karena disamping nilai edukasi yang disuguhkan, anda juga akan hibur dengan suguhan humor yang ringan.


<iframe width="560" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/t7O8fKSabho" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>

Sumber : berbagai sumber | lori
Halaman :
1

Ikuti Kami