Lebih Baik Aku Mati Daripada Hidup Dengan Dua Kaki Lumpuh

Our Impact / 13 June 2013

Kalangan Sendiri

Lebih Baik Aku Mati Daripada Hidup Dengan Dua Kaki Lumpuh

Lusiana Official Writer
5642

Ketika melihat orang lain mempunyai hal yang lebih banyak dari yang kita miliki, terkadang muncul rasa iri. Namun ketika kita melihat orang lain dengan kondisi lebih buruk dari kita, rasa syukurlah yang seharusnya muncul. Seperti ketika membaca kisah berikut, tentang sorang ibu yang berjuang melawan sakit lumpuh yang dideritanya.

Selama kurang lebih dua tahun, ibu Sheila (Bogor, 0817660xxx) mengalami kelumpuhan. Ketika dia menonton tayangan Solusi pada tanggal 19 Maret 2013. Iapun memberanikan diri untuk menghubungi Konseling Center CBN seperti yang disarankan oleh host Solusi. Seorang konselor mengangkat teleponnya dan ibu Sheila merasa disambut dan dilayani dengan baik. Tanpa ragu ia menceritakan pergumulan yang dia hadapi dimana ia sangat putus asa dengan lumpuh yang dideritanya. Ingatannya seperti kembali ke hari dimana penyakit ini bermula.

Awalnya ibu Sheila mengeluhkan sakit di daerah pinggang. Setelah diperiksa oleh dokter ternyata itu adalah batu empedu dan harus dikeluarkan dengan cara dioperasi. Ibu Sheila dan bapak Jefrey, suaminya pun sepakat untuk melakukan operasi. Setelah operasi, bukan kesembuhan yang diperoleh. Rasa sakit di pingganngya masih terasa namun setelah diperiksa oleh dokter, tidak ada kelainan apapun. Seorang teman menawarkan pengobatan ke ‘orang pintar’ dan dia pun menurutinya. Sayangnya, keputusan yang salah inilah yang membawa kelumpuhan pada kedua kakinya. Bahkan ibu Sheila harus mengkonsumsi obat khusus untuk pereda rasa sakit yang luar biasa.

Pasangan suami istri ini berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan ibu Sheila. Mereka mendatangi dokter spesialis tulang dan setelah dirontgen bagian belakang pinggang, ternyata ada tumor di tulang panggul yang menggeser tulang belakangnya. Dokterpun menyarankan untuk operasi.

Sebuah pilihan yang sangat sulit untuk diambil mengingat kondisi ekonomi mereka yang semakin merosot. Bahkan bapak Jefrey terpaksa berhenti dari pekerjaan demi merawat istrinya. Inilah yang membuat ibu Sheila merasa sangat putus asa karena dia merasa sebagai beban, tidak bisa melakukan segala sesuatu tanpa bantuan orang lain selama dua tahun. “Lebih baik saya mati saja,” ujarnya mengakhiri ceritanya kepada konselor CBN.

Foto: Ibu Sheila ketika dikunjungi dan didoakan oleh konselor CBN


Akhirnya setelah berdoa bersama konselor, ibu Sheila merasa kembali bangkit imannya untuk berserah dan mengandalkan Tuhan. Terlebih ketika tim Solusi datang mengunjunginya, perubahan besar yang cukup signifikan terjadi dalam hidup ibu Sheila. Keadaan jiwanya menjadi lebih tenang karena percaya Tuhan memiliki rencana yang besar bagi kehidupan pribadinya dan keluarganya. Ibu Sheila merasa sangat terharu dan berterimakasih atas dukungan dari Solusi. Walaupun masih terapi, namun keadaannya sudah semakin membaik. 

Puji Tuhan, ibu Sheila bertemu dengan Solusi sebelum ia menyerah dengan keadaan hidupnya. Lalu bagaimana dengan banyak orang di luar sana? Siapa yang akan berkata kepada mereka bahwa Tuhan punya rencana luar biasa atas hidup mereka?

Jawabannya adalah Anda. Anda bisa membawa harapan hadir ke dalam rumah mereka. Bukan hanya satu atau dua orang, namun jutaan orang. Caranya adalah dengan bergabung menjadi mitra CBN, Anda telah menumpangkan tangan atas mereka yang lumpuh, mendengarkan mereka yang putus asa, dan mengenalkan kasih Tuhan kepada mereka yang hancur hidupnya melalui program TV CBN. Mari membawa pengharapan untuk mereka, jadilah mitra CBN!

Halaman :
1

Ikuti Kami