Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak kebijakan harga BBM sedangkan menteri yang berasal dari PKS mendukung kebijakan tersebut, begitu juga partai koalisi lainnya yang mendukung kebijakan terebut. Berbagai tanggapan muncul akibat keputusan PKS ini. Ada yang menyindir tapi ada juga yang berbicara terus terang, salah satunya Ruhut Sitompul yang merupakan Anggota Komisi III DPR RI dari Partai Demokrat. Ini ucapannya :
PKS Kerjanya Main Sinetron
“Siapa enggak tahu PKS, kerjanya main sinetron. Menteri-menteri (dari PKS) ngomong begitu kan karena takut dilengserkan. Sudahlah, jangan main sinetron. Rakyat sudah cerdas semua,” ujarnya di gedung Mahkamah Konstitusi saat mengajukan gugatan Undang-Undang Keuangan, Rabu (5/6). “Jadi dia mau pencitraan habis-habisan. Oposisi saja enggak setuju enggak pasang spanduk, dia koalisi pasang spanduk. Jadi sudah kebangetan, harus dikasih pelajaran,” ujarnya lagi. Dia mengatakan PKS harus diberi pelajaran dengan dikeluarkan dari koalisi.
PKS Menggunting Dalam Lipatan, Menusuk dari Belakang
Ruhut Sitompul juga meminta PKS keluar dari koalisi, pasalnya PKS dinilai sudah mengkhianati koalisi partai pemerintah. “Kalau saya sama PKS tak perlu kasih saran. Kepada koalisi, baik menurut saya pribadi, lebih baik dia (PKS) dikeluarkan saja karena menggunting dalam lipatan, menusuk dari belakang,” ujarnya. “Kan mungkin dia (PKS) lagi kalap karena elektabilitasnya hancur dengan korupsi dan wanita-wanitanya,” ujarnya lagi.
PKS Kanan Kiri Oke
PKS tidak menunjukkan sikap gentlemen, kata Ruhut. Hal ini disampaikannya setelah PKS tidak menghadiri rapat sekretariat gabungan (Setgab) di kediaman Wakil Presiden Boediono, untuk membahas kenaikan bahan bakar minyak (BBM). “Kalau saya sudah kebal lihat PKS, udah kebal kelakuannya begitu. KKO, kanan kiri oke,” ucapnya. “Kalau oke di kita kalau lagi menikmati kemerdekaan, kalau mau pindah ke oposisi, mau pencitraan,” tandas Ruhut.
Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ada di Indonesia dinilai perlu mengalami kenaikan karena selain APBN sudah tidak kuat menampung subsidi, ada juga masalah penyalahgunaan subsidi BBM. Selain itu, BBM yang ada di Indonesia memang tergolong murah dibandingkan negara lainnya sehingga untuk menstabilkan keuangan negara, maka perlu dilakukan kenaikan harga BBM. Yang perlu kita lakukan sebagai warga Indonesia adalah hemat BBM dengan naik angkutan umum atau alternatif lainnya seperti kereta api.
Baca juga :
Demokrat Gerah Dengan Spanduk Penolakan BBM PKS
Harga BBM Subsidi Naik Mei Nanti
Resep Sponge Cake Tape yang Lezat dan Cepat Dibuat
Mari Jadi Perpanjangan Tangan Tuhan Lewat Media
Orangtua, Filter Anak Untuk Tidak Seks Bebas
Mastektomi Dilakukan, Keindahan Wanita Berkurangkah
Sumber : inilah.com by lois horiyanti/jawaban.com