Senin Pagi (3/6) kira-kira pukul 7.25 sebuah bom meledak tak jauh dari markas Polres Poso, Sulawesi Tengah. Peristiwa ini dikabarkan merupakan aksi bom bunuh diri.
Dalam keterangannya kepada wartawan, kepala kepolisian daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal (Pol) Ari Dono Sukmanto menduga target dari sang pelaku adalah polisi.
Selama tiga tahun terakhir, sejumlah aksi teror di Indonesia kerap ditujukan kepada aparat berwajib. Belum hilang tentunya dari ingatan kita peristiwa penembakan polisi di Solo, (31/8) setahun yang lalu. Saat itu, seorang polisi bernama Dwidata Subekti (53) tewas tertembak di dada oleh orang tak dikenal.
Sebelumnya, di kota yang sama juga terjadi pelemparan granat dan penembakan di pos polisi dalam dua hari berturut-turut (17-18/8). Pada kejadian ini, dua orang polisi terluka akibat tembakan para pelaku.
Pada tahun 2011, bom bunuh diri meledak di masjid polres Cirebon saat sholat Jumat (15/4) berlangsung. Akibatnya, 28 korban mengalami luka berat dan ringan, termasuk Kapolres Cirebon AKBP Herukoco. Adapun seorang lelaki tewas, disinyalir kuat sebagai pelaku bom bunuh diri.
Aksi terorisme bukanlah cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan. Dengan alasan apapun, hilangnya nyawa atau terlukanya seseorang tidak dibenarkan baik secara hukum maupun secara agama.
Baca Juga :
Pagi Tadi, Poso Diguncang Bom Bunuh Diri
Aksi Usir Setan Paus Francis Terekam Media Italia
Fakta Unik Seputar Piala Sudirman 2013
Sikap Benar Ketika Ditinggal Mati Sahabat atau Pacar
Sumber : berbagai sumber / andre