Kisah Nyata Kuasa Jahat Mengintai yang Buat Kakinya Patah
Sumber: jawaban.com

Family / 19 May 2013

Kalangan Sendiri

Kisah Nyata Kuasa Jahat Mengintai yang Buat Kakinya Patah

Lois Official Writer
11560

Setelah belanja kaos Natal bersama temannya, Ani Tampubolon naik bis untuk pulang. Masuklah dua preman ke dalam bis itu dan meminta uang dengan modus “kami hanya minta tolong saja”. Di situ, Ani mulai berdoa pada Tuhan.

Parahnya lagi, salah satu preman memperagakan pertunjukan berbahaya dengan menoreh silet ke tubuhnya untuk membuktikan silet itu berbahaya. Ani menunduk ketakutan melihat hal itu. Namun, preman tersebut jadi memperhatikannya. “Maafkan saya jika ada kata-kata yang salah,” ujar preman tersebut.

Anehnya, Ani merasa kemudian ada yang mengikutinya. “Malam itu juga saya gelisah, kayak ada yang ngikuti saya sampai ke rumah.” cerita Ani. Di lain hari, ketika naik angkot, Ani merasa di dalam angkot tersebut ada api, padahal orang lain tidak melihat adanya api.

Tanpa bilang mau turun, Ani mencoba turun dari angkot tersebut. Sayangnya, sang supir sudah menjalankan mobilnya terlebih dahulu sehingga Ani jatuh dari angkot tersebut. Dengkul Ani terlepas dan pahanya pun patah. “Aduh sakitnya luar biasa, karena inikan ditarik mereka dilurusin,” kata Ani sambil menunjuk dengkulnya.

Patah tulang di tiga bagian membuatnya harus ke meja operasi. Namun pengobatannya ini terkendala biaya. “Jadi pas saya mendengar duit Rp 30 juta itu, aduh, apa yang harus saya lakukan? Kakak saya bilang, ‘Gimana, saya ga punya uang’” kata Dame, salah satu putri Ani. Demi mamanya, Dame menandatangani surat persetujuan biaya yang harus dikeluarkan tersebut.

Mengetahui dirinya hendak dipasang pen pada kaki seumur hidup, Ani berdoa pada Tuhan. “Tuhan, aku mau sembuh Tuhan tapi aku ga mau dioperasi.” doa Ani. Tujuh hari setelah itu, gula darah Ani masih tinggi sehingga belum bisa dioperasi padahal Ani sudah berpuasa seperti yang disarankan dokter.

Anehnya, dokter menyarankan agar Ani pulang. Hal itu tentu menjadi kegembiraan tersendiri bagi mereka, mengingat biaya rumah sakit yang setiap hari harus ditanggung. Di sisi lain, Dame bertanya-tanya, bagaimana mamanya bisa sembuh jika tidak dioperasi. Ani berkata padanya, “Dame, kita punya Tuhan yang hebat. Dia yang akan nyembuhin mama.”

Setelah pulang dari rumah sakit, Ani mulai aktif menyanyikan lagu koor, mengingat saat itu juga menjelang Natal. Sambil nyanyi lagu itu, Ani yang belum bisa berjalan akibat kakinya terluka parah, memegang dinding rumah. Dia paksakan dirinya, namun ternyata memang tidak bisa.

Mereka pun memanggil tukang urut. Ani meminta kepada tukang urut itu untuk tidak menjampi-jampinya. Namun aneh, tukang urut itu mengatakan bahwa kaki Ani sebenarnya tidak apa-apa. “Kaki ibu ini sebenarnya dikuasai roh jahat.” ujar tukang urut tersebut.

“Saya yakin, saya percaya itu ada. Karena kaki saya ini, setiap jam 5 pagi kayak ada yang megang, ada yang mencengkeram gitu.” ungkap Ani.

Ani sedih dan putus asa mengingat dia selalu tampil dalam acara Natal dan bisa jadi kakinya membuatnya tidak dapat tampil di paduan suara untuk Natal. “Tuhan, berikan aku kesembuhan, supaya aku dapat melakukan pelayanan kembali,” ucap Ani sambil berurai air mata. “Dalam nama Yesus, saya bisa sembuh. Dalam nama Yesus, kaki saya sembuh.” begitu selalu doa Ani.

Dame kemudian menelepon kakaknya yang tinggal di luar kota. Kakaknya menyuruhnya untuk berdoa bagi mamanya. Dame pun gelagapan, karena dia tidak pernah berdoa untuk kesembuhan seseorang. Namun, dia mencoba untuk memberanikan diri.

“Tuhan, aku ini orang design grafis, foto. Sejelek apapun, di tangan saya, saya akan bikin indah. Begitu juga mama. Mamaku Tuhan yang design dan saya percaya ada stok tulang di surga untuk menyambung tulang-tulang mama yang patah.” doa Dame.

Selesai berdoa seperti itu, Ani langsung merasakan bahwa kakinya yang tadinya tidak bisa bergerak, langsung bisa bergerak sendiri sampai Ani merasa kesakitan. Kakinya bergoyang tidak karuan selama 15 menit. Setelah itu kakinya terasa ringan.

“Di situ saya benar-benar kuasa doa saya rasakan. Tuhan itu ada di dalam doa.” ungkap Dame. Setelah itu mereka pun berangkat ke Surabaya, ke tempat kakak Dame berada.

Mereka pergi ke dokter tulang. “Saya mulanya ga mengerti kalau tulang pinggul saya ini keluar dari pinggul. Tapi saya pegang-pegang, kok pinggul yang sebelah beda dengan yang sebelahnya. Akhirnya dokter tulang itu bilang, ‘Ini lepas bu.’ Dokter pun mengetok di bagian tulang pinggul tersebut dan berdarah.”

Dokter mengatakan tenang dan menyuruhnya untuk berjalan. “Saya bilang sama Tuhan, ‘Tuhan terima kasih Tuhan saya bisa melayani Tuhan lagi.’” ujar Ani sambil menangis saat dia bisa berjalan kembali. “Saat saya beriman pada Tuhan Yesus, mujizat itu nyata dan kesembuhan terjadi dalam hidup saya. Dan Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya yang berseru pada-Nya. Tuhan menjawab doa kita.”

“Setelah saya melihat mama berjalan lagi, saya yakin kekuatan Tuhan itu lebih besar daripada yang ada di muka bumi ini. “ujar Dame. “Kuasa Tuhan lebih hebat dari iblis karena saya sudah melihat mujizat kesembuhan yang Tuhan berikan pada kaki saya.” tutup Ani di dalam kesaksiannya. Semuanya mungkin bagi Tuhan asal kita meminta pada-Nya dengan iman.

 

Sumber Kesaksian :

Ani Tampubolon

Sumber : V130513173004
Halaman :
1

Ikuti Kami