China Ancam Hancurkan Situs Budha di Afganistan

Nasional / 11 May 2013

Kalangan Sendiri

China Ancam Hancurkan Situs Budha di Afganistan

eva Official Writer
5275

Setelah Taliban, kini giliran perusahaan tambang milik China, China Metallurgical group Corporation/MCC mengancam situs arkeologi Budha yang baru ini ditemukan di Mes Aynak, Afganistan.  “Kami akan menggunakan teknik tambang kelas dunia untuk projek pertambangan Mes Aynak. Sebagai salah satu dari 500 perusahaan terkaya di dunia, MCC telah sejajar dengan perusahaan tambang terkenal di China. Kami yakin akan kemampuan kami dalam membangun dan mengembangkan tambang tembaga ini,” kata Zhenguo Liu, Direktur Eksekutif MCC.  

Perusahaan ini rencananya akan membayar $3 milyar atas kepemilikan hak tambang Mes Aynak. Tambang tembaga yang diperkirakan berharga sekitar $ 100 milyar persis di bawah situs Budha. “Kami tidak pernah mengantisipasi adanya tantangan dari penggalian arkeologi. Namun ketika masalah ini muncul, kami berusaha bekerjasama dengan pemerintah Afganistan dengan sebaik-baiknya. Belakangan ini, relik-relik sedang digali. Kami percaya masalah ini tidak akan membutuhkan waktu lama untuk diselesaikan” tambahnya.

Sementara itu, pemimpin arkeolog Afganistan, Abdul Qadeer Temore mengatakan,”Setiap negara yang datang kesini berpikir tentang keuntungan mereka, seperti China. Mereka tidak berpikir tentang berapa banyak situs bersejarah mereka hancurkan hanya untuk pekerjaan mereka.”

Para arkeologi mengatakan perusahaan tambang China memberi mereka waktu sampai Juni untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. “Kita boleh bilang ada sekitar 10% yang sudah digali. Sisanya masih sedang digali,” kata Philippe Marquis, arkeologi Prancis.

Parahnya lagi, para arkeologi hanya mampu menyelamatkan patung dan artifak yang berukuran kecil karena sisanya sangat rapuh untuk dipindah.

“Kami seperti seorang ibu yang kehilangan anaknya. Kami telah bekerja sangat keras menemukan artefak dan melindungi mereka yang kami anggap anak sendiri. Melihat artefak ini dihancurkan seperti seorang ibu yang melihat anaknya sekarat.  Uang yang diberikan China kepada pemerintah kami pada akhirnya lenyap dan sejarah dan warisan kami juga akan lenyap bersama dengan uang tersebut,” kata  Qadeer Timore.

Situs arkeologi yang baru-baru ini dilakukan di daerah Mes Aynak, Afganistan terbentang sekitar 500 km dan sejak 2009 para arkeologi telah berlomba menggali situs ini. Warisan budaya hendaknya mampu dilestarikan dan dijaga dengan baik apapun kondisinya karena bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai sejarahnya.  

Baca juga:

Ketika Kita Diperbudak Oleh Cinta Kepada Manusia

Gara-Gara Musik Handphone, Kedua Umat Beragama ini Bentrok

64% Umat Muslim Mesir dan Pakistan Dukung Hukuman Mati Bagi yang Murtad

PBB : April, Bulan Paling Berdarah di Irak

Pria ini Mati Suri dan Mengaku Bertemu Tuhan dan Malaikat

Sumber : nyt / Eva
Halaman :
1

Ikuti Kami