Kecelakaan pabrik pakaian Bangladesh yang menewaskan ratusan pekerjanya pada pekan lalu mendapat tanggapan dari pemimpin tertinggi otoritas Katolik Roma dunia, Paus Fransiskus. Paus asal Argentina ini mengecam terjadinya kecelakaan itu dan kondisi kerja yang dinilainya sebagai bentuk perbudakan.
“Perbudakan masih terus terjadi di dunia ini. Tidak memberi upah yang layak, hanya mencari keuntungan semata, semua itu bertentangan dengan ajaran Tuhan,” ujar Paus Fransiskus seperti dikutip BBC, Kamis (2/5).
Paus mengaku terkejut ketika mendengar kecelakaan industri tersebut dan semakin terkejut ketika mengetahui bahwa para pekerja itu hanya meneriman gaji bulanan sebesar 38 Euro atau sekitar Rp.486 Ribu (Rp12.814 per Euro). "Inilah gaji bagi orang-orang yang tewas, dan ini merupakan praktik perbudakan," katanya dikutip Associated Press.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah bangunan pabrik roboh dan menewaskan ratusan pekerja yang sedang beraktifitas didalamnya. Hingga saat ini pemilik pabrik bernama Sohel Rana yang juga menjadi fungsionaris Partai Awami League dan sempat mencoba kabur itu telah ditahan oleh Polisi.
Baca Juga Artikel Lain