Kisah Nyata Agustinus Selan dan Kekerasan Masa Lalu

Family / 24 April 2013

Kalangan Sendiri

Kisah Nyata Agustinus Selan dan Kekerasan Masa Lalu

daniel.tanamal Official Writer
9308

Dilingkungannya, Agus mempunyai teman-teman yang suka minum-minuman keras. Dirinya pun terpengaruh untuk mengikutinya. Bahkan jika mereka tidak mempunyai uang untuk membeli minuman, setiap orang yang lewat di tempat mereka berkumpul akan dipalak. Siapapun yang tidak memberi akan dipukul.

Ketika selesai memukuli orang lain, ada rasa puas yang dirasakan oleh Agus. Hal tersebut adalah dampak dari masa kecil Agus yang sering mengalami kekerasan oleh sang kakak. Kedua orangtua Agus yang telah meninggal membuatnya harus hidup ikut dengan kakaknya.

Seusai pulang sekolah, Agus harus mencari tanaman dan rumput untuk hewan ternak mereka. Jika agus kedapatan asyik bermain bersama temannya, maka sang kakak akan memukulnya dengan kayu. Kejadian tersebut berlangsung hampir setiap hari. Hingga suatu saat seorang tantenya datang menjemput untuk merawatnya. Disitulah timbul harapan bagi Agus untuk hidup tenang jauh dari kekerasan.

Namun mimpi buruk harus terjadi lagi. Agus justru mendapat perlakuan yang lebih buruk dari kakaknya. “Setiap hari jika dia sudah pukul itu tidak mau berhenti. Dia tidak mau tenang, dia pukul terus sampai puas. Badan saya itu jika tidur itu sakit banget. Saya sedih sekali. Saya harus kemana saat itu,” katanya.

Ternyata masa lalu yang kelam itu terbawa hingga dirinya besar ketika dipercaya menjaga sebuah gudang di sebuah proyek bangunan. Dalam satu kondisi, Agus diperhadapkan dengan situasi dimana dirinya harus menjaga air kepunyaan di proyeknya yang selalu diambil oleh orang dari proyek lain. Merasa peringatannya tidak digubris, perkelahian pun terjadi.

Namun keadaan menjadi tidak seimbang ketika Agus dikeroyok oleh beberapa orang. Kematian, sempat terpikirkan dalam benak Agus. Hingga teman-temannya datang untuk membantu. Disitulah Agus menyingkirkan diri sejenak dan merenung bahwa dirinya baru saja selamat atas pertolongan Tuhan.

“Dari situ saya sadar, bahwa hidup ini butuh Tuhan. Hingga pada suatu hari saya melihat ada acara kegiatan rohani. Saya duduk-duduk disana. Tiba-tiba ada Firman Tuhan yang dibacakan disana yaitu Matius 11 ayat 28 yang berbunyi ‘Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.’ Firman Tuhan ini kena banget buat sama,” katanya.

Setelah itu Agsu menyadari bahwa jalan keluarnya dari pergumulan hidup bukanlah melalui minum-minuman. Bahwa Tuhan Yesus adalah jalan keluar bagi Agus untuk menapaki hidup yang baru. Untuk itulah Agus mulai menjauhi teman-temannya yang masih mabuk-mabukan.

Agus pun didoakan oleh seorang pendeta untuk mau mengampuni masa lalunya termasuk kakak yang sering memukulnya. Agus mengambil keputusan untuk menghubungi sang kakak, menceritakan apa yang dirasakannya selama ini dan memutuskan untuk mengampuni. Dari situlah agus secara perlahan mampu menapaki kehidupan baru yang penuh dengan pertobatan dan kelegaan dihati.

“Dari semua perjalanan hidup saya, saya mengakui bahwa saya adalah orang yang pendendam, amarah dan penuh dengan kebencian. Tetapi karena Yesus hadir dalam hidup saya, sehingga dia memulihkan hidup saya. Saya bersyukur kepada Tuhan Yesus karena dia baik buat saya,” tutup Agus.

 

 

 

Sumber : V130424111418
Halaman :
1

Ikuti Kami