Inilah 12 Pengusaha Wanita yang Mengubah Bisnis Kita

Nasional / 7 April 2013

Kalangan Sendiri

Inilah 12 Pengusaha Wanita yang Mengubah Bisnis Kita

Yenny Kartika Official Writer
4070

National Women’s History Museum di Amerika baru saja menggelar pameran secara online yang menampilkan daftar wanita-wanita yang meraih pencapaian luar biasa sebagai wirausahawati selama ratusan tahun. Wanita-wanita tersebut dianggap telah mengubah cara kita melakukan bisnis.

Siapa saja mereka? Yuk, kita simak daftar 12 wirausahawati tersebut:


#1 Elizabeth Arden (1884 - 1966)

Bidang: produk kecantikan

Dimulai: 1910

Ketika para wanita di masanya jarang menggunakan make up atau menjalankan bisnis di bidang tersebut, wanita asal Kanada ini justru membuka tempat spa pertamanya di Fifth Avenue, New York pada tahun 1910. Arden mempekerjakan beberapa ahli kimia untuk mengembangkan produk perawatan kulitnya. Di tahun 1922, perusahaan ini menjadi salah satu merek kelas dunia. Dan di tahun 1946, Arden menjadi perempuan pertama yang fotonya terpampang di sampul majalah Time.

Ketika Arden wafat di tahun 1966, telah terdapat lebih dari 100 Elizabeth Arden Salons di seluruh dunia. Perusahaan ini kemudian dijual pada tahun 1971 dengan harga 38 juta dolar. Kejayaannya masih langgeng, terbukti dari pendapatan sebesar 1,238 milyar dolar yang diperolehnya pada tahun 2012.


#2 Coco Chanel (1883 - 1971)

Bidang: desain fesyen

Dimulai: 1910

Chanel tumbuh besar di sebuah panti asuhan Katolik, dimana ia mempelajari cara menjadi tukang jahit. Chanel adalah salah satu perancang fesyen ternama di dunia. Menurut The Biography Channel, ia membuka toko topi wanita di Paris pada tahun 1910. Dirinya dikenal sebagai ikon dunia mode pada tahun 1920-an.

Chanel No.5, produk parfumnya yang paling terkenal, dikeluarkan tahun 1922. Sampai kini parfum tersebut masih menjadi favorit jutaan wanita. Chanel terus bekerja keras sampai hari kematiannya. Ia wafat di Hotel Ritz pada usia 88. Namanya tetap berdengung seiring dengan fesyen, parfum, perhiasan, dan arloji.


#3 Joyce Chen (1917 - 1994)

Bidang: makanan Cina

Dimulai: 1958

Restoran cina masih merupakan “barang yang aneh” di Amerika Serikat ketika Joyce Chen memutuskan untuk membuka restorannya di Massachusetts pada tahun 1958. Chen, yang meninggalkan daratan Cina bersama suaminya di tahun 1949, dikenal atas upayanya membawa masakan Mandarin ke lidah orang Amerika melalui buku-buku serial “Joyce Chen Books” yang dibuatnya.

Ia juga menciptakan basin yang dasarnya rata. Melalui putranya yang menjadi penerus bisnis tersebut, nama Chen tetap eksis di antara perangkat-perangkat dapur. Bisnisnya menghasilkan 9 juta dolar pada masanya.


#4 Bethlehem Tilahun Alemu

Bidang: sepatu SoleRebels

Dimulai: 2004

Bethlehem Tilahun Alemu memperoleh ide untuk bisnisnya setelah ia memperhatikan teman dan tetangganya di sebuah pedesaan Zenabwork, dekat Addis Ababa, Ethiopia, berjuang untuk hidup. Alemu tergerak untuk memakai keahliannya sebagai pengrajin. Oleh karena itu, ia mulai menciptakan produk sepatu, dengan sol yang dibuat dari ban bekas hasil daur ulang.

Perusahaan SoleRebels kini memproduksi berbagai jenis alas kaki, antara lain sandal, sepatu bertali, dan boots. Kesemuanya diciptakan dari bahan lokal tradisional, yakni serat tanaman koba dan kapas organik. Saat ini SoleRebels menjadi merek paling terkenal di seluruh Afrika dan dijual di 30 negara.


#5 Carrie Crawford Smith (1877 - 1954)

Bidang: agen tenaga kerja

Dimulai: 1918

Tak lama setelah pindah dari Tennessee ke Illinois, Carrie Crawford Smith, seorang wanita Afro-Amerika, mendirikan agen tenaga kerja untuk membantu para imigran kulit hitam mendapatkan pekerjaan. Usahanya dipakai untuk membantu klien baik kulit hitam maupun kulit putih, namun fokus utama ditujukan kepada pembantu rumah tangga Afro-Amerika. Lebih dari sekedar berbisnis, Smith memanfaatkan usahanya ini untuk mempromosikan isu rasialisme dan martabat manusia.


#6 Sara Blakely (1971 - sekarang)

Bidang: pakaian dalam Spanx

Dimulai: 1998

Sebelum ia menekuni bisnis Spanx, Sara Blakely adalah seorang trainer penjualan di siang hari dan pemain stand-up comedy di malam harinya. Ia tidak pernah mendapat pelatihan tentang bisnis dan tidak punya latar belakang apapun yang berkaitan dengan industri pakaian dalam. Satu-satunya yang ia ketahui adalah, ia tidak menyukai bentuk bokongnya.

Jadi, di usia 29 tahun, Blakely menghabiskan tabungannya sebesar 5.000 dolar untuk mengembangkan produk pakaian dalam yang mampu membuat wanita terlihat langsing. Hasilnya: perusahaan Spanx yang berlokasi di Atlanta kini menjadi produk pakaian pembentuk tubuh terlaris di seluruh dunia, dengan perkiraan angka penjualan mencapai 250 juta dolar di tahun 2011. Nilai perusahaan ini sendiri diperkirakan mencapai 1 milyar dolar.


#7 Margaret Rudkin (1897 – 1967)

Bidang: Pepperidge Farm

Dimulai: 1937

Rudkin suatu kali membuat roti dari tepung gandum di rumah pertaniannya di Connecticut untuk putranya, yang sedang menderita asma dan alergi makanan. Sang dokter, yang mulanya skeptis, kemudian meresepkan roti buatan Rudkin kepada pasien-pasien lainnya. Sementara itu, suami Rudkin mulai membawa potongan-potongan roti tersebut ke New York untuk dijual di toko grosir.

Di penghujung tahun 1939, Rudkin telah menjual lebih dari sejuta potongan roti, dan dirinya masuk ke majalah Reader’s Digest. Tahun 1940, ia memindahkan bisnisnya dari garasi ke pabrik sungguhan. Satu dasawarsa kemudian, ia juga menambahkan kue-kue ke dalam cakupan bisnisnya.

Dengan nilai sebesar 28 juta dolar, ia menjual bisnisnya kepada Campbell Soup di tahun 1961. Rudkin menjadi wanita pertama yang menduduki jabatan direksi di Campbell.


#8 Giuliana Benetton (1937 - sekarang)

Bidang: Benetton Group

Dimulai: 1965

Di usia 75-nya kini, Giuliana Benetton masih menjabat sebagai direktur pengecer pakaian Benetton Group yang ia dirikan bersama tiga saudara lelakinya: Luciano, Carlo, dan Gilberto. Pada mulanya, Giuliana merajut sweater yang kemudian dijual oleh Luciano dengan menggunakan sepeda. Menurut Forbes, di tahun 2013 harta pribadinya mencapai 2 milyar dolar. Pakaian-pakaian tersebut dijual dengan berbagai label, sebelum akhirnya muncul dengan merek United Colors of Benetton.


#9 Anita Roddick (1942 - 2007)

Bidang: The Body Shop

Dimulai: 1976

Aktivis lingkungan dan pengusaha Anita Roddick membuka toko produk kecantikannya di Brighton, Inggris pada tahun 1976. Ia sengaja terjun dalam bisnis ini untuk menghasilkan pendapatan bagi dirinya beserta dua anak perempuannya, karena sang suami melakukan perjalanan jauh melintasi Amerika. Menurutnya, ia memilih warna hijau (untuk logo produknya) agar dapat terkamuflase dengan jamur yang tumbuh di tokonya, namun sekarang The Body Shop justru dikenal dari warna hijaunya yang khas.

Ketika Roddick wafat di usia 64 akibat hepatitis C, mantan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown mengatakan, “Ia telah melakukan kampanye tentang penghijauan bertahun-tahun lamanya sebelum hal ini menjadi trend dan menginspirasi jutaan orang untuk melakukan hal tersebut, dengan cara memberikan produk yang lestari ke pasaran.”

The Body Shop dijual kepada L’Oriel pada tahun 2006 dengan harga 988 juta dolar, dan sekarang ia merambah ke 60 negara di seluruh dunia dengan toko sebanyak 2.500 buah.


#10 Kiran Mazumdar-Shaw (1953 - sekarang)

Bidang: pendiri BioCon, perusahaan bioteknologi pertama di India

Dimulai: 1978

Kiran Mazumdar-Shaw terkenal sebagai ahli pembuat bir wanita pertama di India. Namun, ia beralih profesi menjadi pengusaha karena gagal mendapatkan pekerjaan dalam bidang bir. Di usia 25, ia merintis BioCon yang berlokasi di garasi rumahnya. Saat itu nilai usahanya setara dengan kurang dari 200 dolar di masa sekarang.

Sebagai seorang wanita, dan sekaligus salah satu pelopor bioteknologi di India, Mazumdar-Shaw menghadapi kesulitan dalam merekrut staff dan sponsor. Namun ia bersikeras, dan BioCon, perusahaan obat ternama di India, kini bernilai 800 juta dolar dan mempekerjakan lebih dari 6.000 orang di kampusnya yang luas di Bangalore.


#11 Cheung Yan (1957 - sekarang)

Bidang: daur ulang kertas

Dimulai: 1995

Di tahun 2006, dengan kekayaan pribadi sebanyak 3,4 milyar dolar AS, Cheung Yan menjadi wanita pertama yang menempati urutan 1 dalam daftar kekayaan tahunan di Huran Report, China. Saat itu ia menjadi wanita terkaya di dunia yang berusaha secara mandiri (self-made). Keuntungan itu dia peroleh semata-mata dari bisnis kertas.

Cheung, putri dari seorang tentara China, mengawali perusahaan daur ulang kertas pertamanya di Hong Kong pada tahun 1985. Setelah ia bertugas di pengangkutan kertas bekas dari AS ke China untuk didaur-ulang, Cheung kembali ke China dan mengawali Nine Dragons Paper. Dia dan suaminya menjadi bos di situ.

Nine Dragons Paper kini terkenal sebagai pabrik kertas ramah lingkungan terbesar di dunia, dengan 18.000 karyawan yang dimilikinya.


#12 Jean Nidetch (1923 - sekarang)

Bidang: Weight Watchers

Dimulai: 1963

Jean Nidetch kini berumur 87 tahun. Pada tahun 1961 ia memiliki bobot 97 kg dan telah berjuang bertahun-tahun lamanya untuk bisa diet, termasuk mengikuti saran dari Departemen Kesehatan New York. Karena merasa dirinya telah “tertipu”, ia mengajak teman-temannya minum kopi dan berdiskusi pada pertemuan mingguan.

Dalam setahun, Nidetch dapat menghilangkan sekitar 32 kg, sebuah pencapaian yang sebelumnya tak pernah ia raih. Untuk membagikan rahasia suksesnya, ia membuka Weight Watchers di New York tahun 1963. Setahun kemudian, ia mulai me-franchise-kan konsepnya. Nidetch menjual perusahaannya kepada Heinz tahun 1978 dan mendapat 1 milyar dolar.

Kini, Weight Watchers memperkirakan ada lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia yang mengikuti pertemuan mingguan Weight Watchers. Minggu ini, Heather (di foto), cucu Jean Nidetch, akan merayakan ulang tahun Weight Watchers yang ke-50.

 

Meskipun sering dipandang sebagai kaum lemah yang hanya cocok di ‘dapur’, wanita-wanita ini nyatanya menunjukkan kemampuan mereka dakam berbisnis, untuk berkontribusi bagi keluarga, masyarakat sekitar, dan negara mereka. Selama ada kemauan, pasti ada jalan, dan juga keberhasilan.



Baca juga artikel lainnya:

Jokowi Jadi Ikon Kampanye Antikekerasan Seksual Pada Anak-Anak

Tuhan Pasti Buka Jalan

Inilah Jadwal Perempat Final Liga Champions 2013

Inilah Pesan Paskah PGI Tahun 2013 (1)

Sumber : CNN | YK
Halaman :
1

Ikuti Kami