Belum Ditemukan, Strategi Cegah Penularan HIV bagi Wanita Afrika

Info Sehat / 14 March 2013

Kalangan Sendiri

Belum Ditemukan, Strategi Cegah Penularan HIV bagi Wanita Afrika

Yenny Kartika Official Writer
4263

Pada 4 Maret 2013 lalu, National Institute of Health mengeluarkan hasil tes terhadap 3 strategi anti-retroviral guna mencegah penyebaran HIV di antara para wanita Afrika. Hasil tersebut disampaikan dalam pertemuan bertajuk Conference on Retroviruses and Opportunistic Infections (CROI) di Atlanta, Amerika Serikat. Meskipun banyak yang mengharapkan kabar baik, kenyataannya ke-tiga strategi itu terbukti tidak efektif dalam mencegah penularan HIV. Adapun percobaan ini merupakan bagian dari penelitian Vaginal and Oral Interventions to Control the Epidemic (VOICE), yang dimulai pada tahun 2009.

Percobaan mengujicoba tiga jenis strategi: (1) sebuah gel yang mengandung obat antiretroviral tenofovir; (2) tenofovir yang dibentuk menjadi sebuah pil (merek dagang Viread); dan (3) sebuah pil yang merupakan kombinasi dari tenofovir dan emitricitabine (merek dagang Truvada). Strategi-strategi diujicoba kepada 5.007 wanita berusia 18 sampai 45 tahun yang aktif secara seksual, serta berdomisili di Afrika Selatan, Uganda, dan Zimbabwe. Hampir setengah dari keseluruhan peserta adalah wanita di bawah usia 25 tahun, dan kebanyakan peserta belum menikah (sebanyak 79 persen). Setiap peserta dibimbing untuk menggunakan gel atau pil yang sudah disediakan setiap hari, diberikan kondom cuma-cuma, dan diajar untuk mengurangi resiko HIV. Entah kenapa, peserta tidak dapat rutin mengerjakan tugas harian mereka itu. Akibatnya, 312 wanita terkena HIV.

Kabar ini menghembuskan angin kekecewaan kepada para aktivis HIV/AIDS yang berharap dapat mengurangi jumlah penularan terbaru di antara wanita. Bagi mereka, penurunan jumlah penularan HIV dapat tercapai dengan cara menyediakan metode pencegahan yang berorientasi pada wanita. Di tahun 2011, penelitian VOICE tidak lagi melanjutkan penggunaan gel microbicidal, karena rupanya tidak ada perbedaan hasil antara wanita yang menggunakan gel dan wanita yang menggunakan plasebo (terapi pengobatan tak efektif dengan cara menipu pasien). Kegagalan tersebut konon disebabkan karena tak adanya konsistensi. Dr. Anthony Fauci, Ketua National Institute of Allergy and Infectious Disease, mengatakan bahwa tidak ada penjelasan kenapa peserta bisa tidak mengikuti petunjuk tugas yang sudah diberikan. “Kami tidak tahu mengapa ada banyak partisipan dalam studi VOICE yang tidak rutin setiap hari memakai strategi pencegahan HIV ini. Kami harus terus melanjutkan riset agar bisa menemukan pencegahan HIV lainnya yang ampuh bagi wanita, dan dapat mereka gunakan secara konsisten untuk melindungi diri dari serangan.”

Konsistensi adalah hal yang sangat penting dalam pencegahan dan perawatan. Ketika pasien lalai melakukan rutinitasnya, resiko penularan virus semakin meningkat.

Barangkali ada sisi lain yang hilang dalam penelitian ini. Partisipan tidak ditanya apakah ada komponen-komponen dalam hidupnya yang membuat mereka kurang konsisten dalam mengerjakan metode pengobatan. Apakah sang wanita berada di tempat yang aman? Apakah ada pendapat tertentu yang melekat di masyarakat sehingga mereka kurang nyaman untuk bersikap terbuka tentang virus yang mereka derita? Apakah keperluan sehari-hari mereka tercukupi dengan baik (sandang, pangan, papan, pencaharian, kunjungan dokter, dll)? Adakah anak yang harus mereka urus? Elemen-elemen tersebut bisa jadi berpengaruh positif maupun negatif terhadap situasi medis. Semoga di masa mendatang, penelitian lain dapat mempertimbangkan komponen ini, sehingga tercipta inovasi untuk mencegah penularan HIV bagi wanita.  

 

Baca juga artikel lainnya:

Gizi dan Nutrisi yang Tepat untuk Penderita HIV Positif

Racun Lebah, Cara Terampuh Bunuh Virus HIV

Tips Mudah Cara Benar Pakai Parfum

5 Langkah Pertolongan Pertama Pada Mimisan

Berbagai Efek Buruk Minuman Soda Buat Keindahan Tubuh

Petir Datang, Migrain Menyerang

Hanya Perlu Tidur Nyenyak

Anak Pesimis dan Anak Optimis

Sumber : Examiner | yk
Halaman :
1

Ikuti Kami