Para Pemimpin Kristen-Islam Asia Sepakat Berjuang Bersama (2)

Internasional / 9 March 2013

Kalangan Sendiri

Para Pemimpin Kristen-Islam Asia Sepakat Berjuang Bersama (2)

Budhi Marpaung Official Writer
2627

Pertemuan tokoh-tokoh agama Kristen dan Islam se-Asia, The Conference of Muslims-Christians Religious Leaders of Asia, yang berlangsung selama empat hari di Jakarta, akhir Februari lalu menghasilkan sebuah kesepakatan bersama diantara kedua belah pihak.

Adapun kesepakatan bersama antara para pemimpin dua agama terbesar ini adalah sepakat untuk berjuang dalam kasih. Hal ini kemudian dikuatkan dalam pernyataan bersama yang dibuat pada 28 Februari 2013 lalu.

Berikut pernyataan bersama para pemimpin agama Kristen-Islam Se-Asia (2) :

Resolusi-resolusi

Oleh karena itu, kami para pemimpin Muslim dan Kristen Asia menegaskan bahwa:

Kami akan melakukan segala yang bisa untuk membantu saudara-saudari kami untuk memahami bahwa agama yang benar adalah wadah untuk mencerahkan umat beriman dengan menganggap anugerah Tuhan dan tugas mereka demi sesama manusia dan memelihara ciptaan. Sebuah tragedi besar jika orang salah menggunakan agama demi tujuan mereka sendiri.  Konflik-konflik yang terjadi berkaitan dengan agama telah melahirkan berbagai ketidakseimbangan dalam masyarakat atau, akibat menganut agama secara eksklusif tanpa memahami implikasi iman mereka. Mereka mungkin perlu dibimbing dan dibantu ketimbang dikecam dan dimarginalisasikan.

Ajaran tentang mengasihi Allah dan mengasihi sesama berasal dari Common Word yang kami sebut sebagai Golden Role, juga membantu kita menyatukan nilai-nilai yang diterima secara universal karena nilai-nilai itu juga dijunjung tinggi dalam tradisi lokal. Di masa-masa ketidakpastian atau kekhawatiran tentang interaksi antarbudaya, memperdalam keyakinan agama umat,  dan memperkuat keyakinan mereka dapat membantu mereka mengembangkan pandangan hidup yang holistik.

Proses globalisasi dan perubahan masyarakat yang sedemikian cepat adalah berkat bagi manusia, tapi mereka bisa juga menuntun kelompok agama atau etnis di negara-negara terkait hubungan. Konsekuensinya, hal ini harus ditata ulang sesuai kebutuhan.  Tapi, kita yakin bahwa jika martabat manusia dihormati, mempromorsikan nilai-nilai kemanusiaan, tetap terbukanya dialog, maka konflik dapat dihindari. Kebebasan beragama adalah hak asasi manusia yang mendasar yang menyerukan untuk mendapat perhatian khusus dalam konteks Asia.

Penerimaan tanpa kritik terkait Kapitalisme Liberal bisa mengarah kepada ketidakseimbangan, khususnya jika hal itu mengarah kepada monopoli-monopoli  yang tak terkontrol dan mekanisme pasar yang tidak teratur. Pasar bebas harus direspons secara sosial. Berbagai masalah termasuk kemiskinan, buta huruf, gizi buruk atau HIV/AIDS adalah semua keprihatian umum.

Bahkan ketika konflik-konflik berkaitan dengan agama, hampir dalam semua kasus, konflik-konflik itu dapat  ditelusuri sebagai akibat dari politik, ekonomi atau sosial. Inilah misi para ulama dan pemimpin agama Kristen dan Muslim untuk menjaga sambil belajar skenario sosial, menginterpretasi tren dan mewaspadai masyarakat tentang pelaksanaan berbagai kebijakan demi kepentingan umum. Kekuatan antisipasi ke masa depan bisa membantu untuk mencegah pecahnya kekerasan dan keterampilan mereka yang memadai bisa membangun dialog yang konstruktif  dan menyarankan solusi-solusi yang relevan. Para tokoh agama juga bisa menyebarkan konsep-konsep dan relasi yang inklusif.

Ada sebuah kesadaran yang bertumbuh akan masalah lingkungan hidup di Asia saat ini, misalnya bahaya polusi air dan udara,  emisi karbon atau kerusakan sumber daya alam. Keterlibatan masyarakat diwajibkan untuk menjamin bahwa alam dihormati dan gaya hidup dan tata kelola yang ramah lingkungan.

Migrasi tenaga kerja massal menuju pusat-pusat perkotaan di negara mereka atau ke negara lain yang lebih maju secara ekonomi untuk mencari pekerjaan adalah keluarga-keluarga atau komunitas-komunitas yang kurang mampu di Asia. Selain itu, perdagangan manusia, khususnya perempuan dan anak-anak, menambah masalah komunal dan sosial yang tak terhitung jumlahnya. Para pemimpin agama dari dua komunitas itu harus menemukan cara-cara untuk membantu keluarga-keluarga dan komunitas-komunitas yang miskin atau bagi para pekerja yang dieksploitasi atau yang hak-hak mereka dilanggar.

Korupsi pada setiap level masyarakat menjadi kekhawatiran serius di banyak negara Asia. Baik umat Muslim maupun Kristen harus bersatu, memperteguh iman dan memperkokoh pemerintahan yang baik dan mekanisme yang efisien serta membasmi kejahatan dalam masyarakat. Umat beragama adalah kekuatan moral dalam masyarakat. Bagi generasi lebih muda menjadi tantangan utama dalam bidang ini.

Kami tahu bahwa tujuan-tujuan yang dikemukakan di atas bisa maju hanya jika  semua komunitas agama melestarikan nilai-nilai yang dianggap berharga dalam budaya Asia seperti religiusitas, rasa hormat kepada yang sakral, hormat kepada kehidupan, memelihara tradisi, serta peduli terhadap kebaikan bersama. Sebuah jalan moderasi dan pedagogi yang lebih sesuai dengan pemikiran Asia ketimbang penggunaan kekuatan atau saling menuduh.

Cara yang sama adalah penting untuk memulihkan memori dari peristiwa-peristiwa yang menyakitkan yang telah ditempatkan dalam sejarah dari kedua komunitas dan memaafkan semua luka-luka masa lalu.  Sebagai pemimpin agama kami berjanji berperan aktif dalam saling menghormati.

Klik DISINI untuk melihat kelanjutan pernyataan bersama para pemimpin agama Kristen-Islam Se-Asia

Baca juga :

Cegah Flu Versi Baru Dengan 7 Tips Sederhana Ini

Dokumentasi Kopdar Perdana JCers 2013

Anak Pesimis dan Anak Optimis

The Way You Love Me

Kisah Nyata Betco : Pria Playboy yang Suka Meniduri Wanita

Sumber : pgi.or.id / budhianto marpaung
Halaman :
1

Ikuti Kami