Salah satu sumber lokal di Tripoli, Libya, menyebutkan telah terjadi penyerangan terhadap seorang pastor Katolik Mesir, Fr Magdi Helmi, oleh sekelompok orang bersenjata pada Sabtu kemarin (2/3).
Menurut suatu sumber lokal kepada AsiaNews, penyerangan itu diduga tidak berhubungan dengan salah satu kelompok mayoritas ekstrim. Namun merupakan bagian dari kekacauan yang dihasilkan oleh kejatuhan rezim diktator Muammar Gaddafi. “Penyerangannya murni dilatarbelakangi oleh kejahatan dan kekerasan. Sampai sekarang, beberapa penyerangan yang terjadi terhadap kelompok minoritas bukan dilakukan oleh kelompok mayoritas ekstrim atau anti-kristen,” kata salah satu sumber.
Akan tetapi sejak kejatuhan Gaddafi, kasus penyerangan yang menimpa warga asing dan kelompok minoritas semakin bertambah. Sebagian besar targetnya diarahkan pada umat Katolik dan Ortodoks koptik. Sebagai contoh, pada 3 Februari lalu, sekelompok orang bersenjata menyerang tempat ibadah di ibukota daerah Cyrenaica dan menyerang 2 pendeta koptik, Fr Paul Isaac dan asistennya. Selain itu, bulan lalu 4 warga asing berkewarganegaraan Mesir, Afrika Selatan, Korea Selatan, dan Swedia yang menggunakan passport Amerika ditahan karena diduga membagi-bagikan Alkitab dan simbol keagamaan lainnya, dan saat ini mereka dipenjara di Tripoli. Di bulan Januari, sekelompok agama mayoritas mengusir paksa para suster Hati Kudus Yesus dari kota Bayda.
Bentuk kekerasan dan penindasan yang menimpa kelompok minoritas di sejumlah negara di dunia diharapkan tidak akan melunturkan iman kepercayaan dan menahan langkah kita untuk tetap berjalan pada visi dan misi kita sebagai pengikut Kristus.
Baca juga artikel lain:
Nicolas Maduro, Pengganti Sementara Hugo Chavez
Google, Facebook, dan Twitter Imbau Media Kristen Untuk Lebih Proaktif
Dewan Pers Bentuk Satgas Untuk Lindungi Wartawan
Polres Bandung Adakan Program Perampingan untuk Polisi Gendut
Yahudi Ekstrem Lakukan Price Tag Terhadap Kelompok Minoritas
Penjara Inggris Akan Berlakukan Larangan Merokok
Sumber : asianews.it/Eva