Usahakan Pendeta Saeed Bebas, PBB Diminta Turun Tangan

Nasional / 13 February 2013

Kalangan Sendiri

Usahakan Pendeta Saeed Bebas, PBB Diminta Turun Tangan

Yenny Kartika Official Writer
4240

Dalam pernyataan tertulisnya, The European Centre for Law and Justice (ECJL) meminta agar Dewan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) terlibat dalam usaha untuk membebaskan Pendeta Saeed Abedini. “Sebagai salah satu negara anggota di PBB, Iran wajib mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dalam Piagam PBB, seperti peraturan yang mengharuskan setiap anggota agar melaksanakan kerjasama internasional ... dalam rangka mendorong dan mendukung rasa hormat terhadap hak-hak manusia dan ... kebebasan mendasar ... tanpa melakukan pembeda-bedaan agama,” demikian salah satu kutipan isi pernyataan yang dilontarkan ECJL kepada PBB pada Senin (11/2) lalu di Strasbourg, Prancis.

Pendeta Saeed Abedini ditahan di Teheran, Iran sejak 26 Sepetember 2012 lalu. Suami dari Naghmeh ini dijatuhi hukuman penjara selama 8 tahun pada tanggal 27 Januari 2013 dalam persidangan di Iran atas tuduhan membahayakan keamanan nasional karena mendukung gereja-gereja Kristen bawah tanah. Pria dengan dua kewarganegaraan—yakni Amerika Serikat dan Iran—ini ditangkap saat sedang melakukan perjalanan dari Amerika Serikat ke Iran untuk bertugas di sebuah panti asuhan.

Sejumlah usaha untuk membebaskan Pendeta Saeed telah dilakukan beberapa pihak. The American Centre for Law and Justice (ACJL) berhasil memulangkan istri Saeed beserta kedua anak mereka ke Negeri Paman Sam. ACJL juga menggalakkan petisi sehingga kasus ini sampai ke tangan Departemen Dalam Negeri. Permintaan untuk membebaskan Saeed kemudian disampaikan oleh Sekretaris Negara John Kerry. Politisi Sarah Palin dalan akun Facebooknya mencantumkan tautan yang isinya merupakan permohonan dukungan untuk pembebasan Saeed. Tak hanya itu, sejumlah selebriti rohani seperti TobyMac, Bart Millard (Mercy Me), dan Steven Curtis Shapman juga ambil bagian. Mereka memanfaatkan media sosial Twitter untuk menyebarluaskan tagar (hashtag) #SaveSaeed kepada followers mereka. Ide ini diharapkan bisa sukses sebagaimana dalam kasus pembebasan Pendeta Youcef Nadarkhani dari otoritas Iran tahun lalu. Nadarkhani dibebaskan pada September 2012 setelah tiga tahun menunggu hukuman mati. 

Direktur Eksekutif ACJL sekaligus Penasihat Senior ECJL Jordan Sekulow menyatakan bahwa kasus ini telah sampai pada tahap gawat (critical stage). Dari total 47 negara anggota dalam Dewan Hak Asasi Manusia PBB, diharapkan ada satu atau lebih negara yang akan mengangkat kasus Pendeta Saeed ini dalam sidang paripurna mendatang.

 

Baca juga artikel lainnya:

Kisah Nyata Kebangkitannya Setelah 4 Hari Dianggap Mati

Mitra CBN, Pelayanan Anda Telah Menyelamatkan Hidup Cucu-cucuku

Tunangan di Hari Valentine, Ronaldo-Daniella Justru Urung Nikah

Sumber : berbagai sumber | Yenny Kartika
Halaman :
1

Ikuti Kami