Massa Intoleran Kembali Ancam Sebuah Gereja di Bekasi

Internasional / 3 February 2013

Kalangan Sendiri

Massa Intoleran Kembali Ancam Sebuah Gereja di Bekasi

daniel.tanamal Official Writer
2962

Gereja HKBP Setu Bekasi sudah tiga minggu lamanya mendapatkan ancaman dari massa intoleran yang menolak keberadaan gereja yang telah berdiri selama 13 tahun ditempat tersebut. Massa menolak karena gereja itu tidak memiliki surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Menurut Pendeta Gereja HKBP Setu Advent Leonard Nababan proses IMB saat ini telah berjalan hingga ke tingkat Kecamatan. "Prosesnya sendiri sejauh ini tidak bermasalah karena kami sudah punya SKB yang didapat dari persetujuan 89 warga dari syarat yang hanya 60 warga di sekitar. Surat pernyataan warga dan KTP-nya sudah kami kumpulkan sejak 2011. Bahkan, kami sudah sering berdialog dengan tokoh masyarakat, ustaz di sini, mereka mendukung kami tetap beribadah karena itu merupakan hak asasi," katanya saat ditemui usai kebaktian di gereja tersebut, Minggu (3/2).

Awalnya pihak gereja mengadakan rapat dengan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kabupaten Bekasi mengenai izin bangunan pada 15 Januari lalu. Pihak gereja juga ingin segera mengurus izin bangunan lantaran sedang melakukan renovasi gedung gereja yang sempit dan sudah tua. Namun usai rapat Sebanyak 700 massa intoleran menekan agar kegiatan ibadah di Gereja HKBP Setu dihentikan. Karena tidak berdaya, pihak gereja  terpaksa menandatangani surat kesepakatan yang dibuat oleh kelompok massa itu.

"Meski sudah menandatangani surat itu, jemaat sepakat untuk tetap melaksanakan ibadah seperti biasa karena penandatanganannya secara terpaksa. Syukurlah sejauh ini ancaman itu tidak dilaksanakan karena kami juga memohon pengamanan dari pihak kepolisian. Kami sangat berterima kasih sekali pada aparat keamanan," ungkapnya.

Seorang warga yang berada di sekitar gereja mengungkapkan bahwa warga tidak mempunyai masalah terkait kegiatan gereja dan tidak mengetahui kelompok intoleran yang tidak menyetujui gereja. "Sudah belasan tahun kami kalem-kalem saja sama gereja. Enggak tahu itu orang mana yang ribut-ribut,"  ungkap Nasir, warga sekitar.

 

 


Sumber : metrotvnews
Halaman :
1

Ikuti Kami