Dramatis, Seorang Ibu di Kuba Memaksa Balitanya untuk di Tatoo

Nasional / 29 January 2013

Kalangan Sendiri

Dramatis, Seorang Ibu di Kuba Memaksa Balitanya untuk di Tatoo

eva Official Writer
3309

Sebuah video mengejutkan yang berhasil dihimpun dari dailymail.co .uk (28/1) menunjukkan aksi seorang ibu di Kuba memaksa balitanya untuk di tattoo. Wanita tersebut tertangkap kamera sedang menahan balita lelakinya yang diduga masih berumur 3 tahun berteriak kesakitan ketika jarum mulai ditusukkan ke lengannya.

Entah apa yang ada di pikiran ibu tersebut, dia terus memaksa balitanya ketika balitanya meronta dan ingin melepaskan cengkeraman ibunya. Akibatnya, video yang berdurasi 39 detik tersebut mendapat berbagai kecaman dan kemarahan dari banyak pembaca Mail Online. Salah satunya Lisa, di New Haven menulis, “Hal ini benar-benar kejam, dan andai mereka warga Amerika, mereka pasti akan dituntut atas tindakan penyiksaan.” Selain itu, Claire dari Great Britain menulis, “Bagaimana bisa seorang pun membiarkan hal ini terjadi pada anak itu? Dia (ibunya) harus dipenjara atas tindakan pelecehan anak. Saya sangat marah bila melihat bayi dipaksa untuk ditatoo.” Sementara itu, Radhikatw di London, mengatakan, “Menjijikan.”

Tindakan kekerasan seperti kisah di atas seakan-akan membangunkan level ‘awareness’ kita akan banyak hal di luar sana yang terkadang tidak pernah kita bayangkan. Bahkan hal tersebut dilakukan oleh orang terdekat kita sekalipun. Sebab hari-hari menjelang kedatangan-Nya akan tiba masa yang sukar, dimana orang akan saling membunuh demi mempertahankan keselamatan dirinya, termasuk yang terjadi pada kasus ini. Hendaklah kita berjaga-jaga selalu terhadap masa-masa sekarang ini dan pergunakanlah waktu yang ada karena hari-hari ini adalah jahat.

Baca juga:

My Daughter Fell from The Second Floor And Was Critical

The Contrary of Homosexuality to Creation (Part 1)

Wow, Kanibalisme Merajalela di Korea Utara

Armenia, Bahasa Asli Pada Zaman Yesus Terancam Punah

Sumber : dailymail.co.uk | Eva Gultom
Halaman :
1

Ikuti Kami