Gereja Katolik akan hentikan misa yang dilakukan kaum gay di gereja pusat kota London yang telah dilakukan mereka selama enam tahun terakhir, ujar Uskup Agung di London.
Gereja abad ke-18 di Soho, jantung kegiatan gay di London, telah dua kali memimpin misa bulanan dengan dukungan dari hirarki gereja lokal, namun Uskup Agung Vincent Nichols mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kaum gay katolik harus terpisah saat melakukan misa.
"Misa selalu mempertahankan karakter utamanya sebagai doa tertinggi seluruh Gereja," kata Nichols. Ia lebih menekankan pelayanan pastoral untuk membantu kaum gay katolik.
“Vatikan mengajarkan bahwa seks gay adalah dosa, tetapi kaum homoseksualnya tetap kita kasihi”.
Keputusan pada "Misa Soho" datang setelah kritik tajam dari pernikahan sesama jenis oleh Paus Benediktus dan uskup di Inggris dan Perancis, di mana pemerintah berencana untuk melegalkan pernikahan gay.
Katolik konservatif di Inggris telah lama mengeluh kepada Vatikan tentang Misa Soho, mengatakan mereka mencemooh ajaran gereja tentang homoseksualitas, dan beberapa orang dan kelompok tertentu terkadang mengeluh dan komplain/protes setelah selesai ibadah karena apa yang terjadi di gereja soho.
Di zaman akhir ini tantangan yang dihadapi gereja memang sangat berat karena gereja harus bisa menjadi jawaban atas masalah dan penyakit yang begitu besar dan majemuk atas ras manusia. Di satu sisi harus menegakkan kekudusan namun di satu sisi harus tetap mengasihi, menerima dan melayani setiap manusia apapun dosanya.
Baca Juga :
THE IMPOSSIBLE, Kisah Duka Tsunami 2004
Setelah Paus 'nge Tweet', Kini Ada Layanan SMS Doa Katolik
Di Prancis, Muslim & Kristen Katolik Demo Lawan Pernikahan Sejenis
Satu dari 25 Remaja Amerika Coba Bunuh Diri
Banyak Dari Warga AS Tewas Karena Kekerasan
Banjir dan Macet Kembali Meresahkan DKI
PMI Siagakan 200 Relawan Hadapi Banjir Jakarta
Sumber : charismanews / jp.mamora