Pemimpin Salafis Mesir Sarankan Wanita Kristen Gunakan Hijab

Internasional / 11 January 2013

Kalangan Sendiri

Pemimpin Salafis Mesir Sarankan Wanita Kristen Gunakan Hijab

Puji Astuti Official Writer
6077

Seorang pemimpin Salafis radikal di Mesir menyarankan agar perempuan Kristen di negeri tersebut menggunakan penutup kepala atau hijab jika tidak ingin di perkosa di jalanan.

"Saya pernah ditanya : Jika saya mendapatkan kekuasaan, apakah akan mengijinkan wanita Kristen tetap tidak berhijab? Dan saya menjawab : Jika mereka mau diperkosa di jalanan, mereka boleh," demikian pernyataan penceramah bernama Hisham el-Ashry, yang dikabarkan sebagai seorang ekstrimis dalam sebuah wawancara di Nahar TV yang dikutip oleh Reuters.

El-Ashry adalah seorang pemimpin kelompok Salafis dan pendiri Promotion of Virtue anda Prevention of Vice Aouthority yang menginginkan Mesir menerapkan hukum Islam secara penuh, termasuk larangan adanya minuman beralkohol dan semua wanita harus menggunakan hijab.

Walau demikian, menurut pandangan Reuters, el-Ashry bukanlah seorang yang pernyataannya dianggap serius oleh pemerintah Mesir. Bahkan seorang penasihat senior hukum Islam dalam pemerintahan Mesir atau Grand Mufti Ali Gomma menyebur komentar el-Ashry sebagai pemikiran yang konyol.

"Pikiran konyol itu adalah salah satu hal yang dapat mengguncang keadaan yang sudah tegang saat ini," demikian Gomma mengutuk pernyataan el-Ashry seperti dikutip oleh Reuters.

Menurut Gomma, para pemimpin agama di Mesir telah membuat panduan yang panjang bagaimana masyarakat bertindak sesuai dengan kepercayaan dan komitmen agamanya, dan tidak pernah terpikir untuk membuat aturan yang memaksa.

Ketegangan antara umat Kristen Koptik dan Muslim di Mesir sempat memanas, terlebih saat refrendum tentang perubahan konstitusi pada tahun 2012 membuat mayoritas Muslim memiliki kekuasaan yang besar yang diperkirakan dapat membatasi kebebasan masyarakat sipil. Walau demikian Paus Koptik Tawadros II meminta umat Kristen untuk jangan takut. Dalam kotbahnya pada perayaan Natal 6 Januari 2013 lalu, Paus Tawadros berkata sekalipun manusia banyak ketakutan, "Ingatlah bahwa Tuhan akan menjaga Anda.." Saat ini banyak orang Kristen Koptik Mesir memilih keluar dari negeri tersebut karena takut menghadapi kondisi ke depan yang diperkirakan akan semakin sulit.

Kondisi yang dihadapi umat Kristen di Mesir mungkin tidak mudah, tetapi seperti yang Paus Tawadros II katakan, Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Mari berdoa bagi umat Kristen Mesir agar mereka tetap kuat dan diberikan anugrah untuk sanggup mengasihi saudara mereka umat Muslim, sebab dalam kasih tidak ada ketakutan dan kasih mampu mengalahkan segala perbedaan.

Baca juga artikel lainnya :

Anak-anak Guruh

Bagaimana Memulai Doa Dengan Pasangan Anda

Makanan Penambah Umur Panjang

Cord Lagu : Lift Up Your Face

Sumber : Christian Post | Reuters | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami