Intoleransi di Indonesia akan Selesai Jika Presiden Punya Hati

Nasional / 18 November 2012

Kalangan Sendiri

Intoleransi di Indonesia akan Selesai Jika Presiden Punya Hati

daniel.tanamal Official Writer
2992

Dalam pertemuannya dengan para korban intoleransi beragama di Indonesia Ketua Komisi Tinggi HAM PBB, Navy Pillay menyampaikan keprihatinannya terhadap masih berlanjutnya kasus intoleransi beragama di Indonesia. Hal itu diceritakan oleh Juru Bicara GKI Yasmin Bona Sigalingging.

“Mrs Navy Pillay sangat prihatin dengan apa yang dialami oleh para korban setelah mendengarkan pemaparan kasus, perkembangannya, dan bagaimana korban mendapatkan berbagai bentuk pelanggaran HAM,” kata Juru Bicara GKI, Yasmin Bona Sigalingging, Senin (12/11).

Dalam kunjungannya menghadiri Bali Democracy Forum (BDF) di Bali, Navy Pillay bertemu dengan pihak GKI Yasmin, Syiah Sampang, HKBP Filadelpia, LBH Jakarta, Human Rights Working Group, dan para pendamping serta pengacara korban, Minggu (11/11). “Mrs Navy menjanjikan kasus ini akan dibicarakan dengan pejabat pemerintah Indonesia, dan memasukkannya dalam peta kasus pelanggaran HAM di dunia. Sehingga akan terus bicarakan hingga tuntas,” kata Khoirul Anam, Koordinator HRWG.

Dijelaskan juga bahwa Navy Pillay berharap pemerintah Indonesia bertindak cepat untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM ini agar tidak lagi mendapat sorotan publik internasional. Pengabaian kasus ini akan memperburuk nama baik bangsa dan negara di dunia.

“Kalau Presiden punya hati, mestinya tanpa diperintah lembaga asing bisa segera menyelesaikannya. Sebab ini bukan masalah besar dibandingkan dengan kasus Ambon atau Aceh,” tegas Khoiril.

Ketegasan dan integritas yang tinggi akan membuat para pemimpin tersadar untuk segera menyelamatkan masyarakatnya dari jurang perpecahan. Pembiaran hanya akan membuat bom waktu meledak dan menimbulkan kerusakan pada sendi berbangsa dan bernegara.

 

 

 

 


Sumber : sinarharapannews.com
Halaman :
1

Ikuti Kami