Konflik antar warga di Desa Balinuraga, Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan yang berkepanjangan menurut Romo Benny Susetyo, Sekretaris Eksekutif Setara Institute menunjukkan ketidakmampuan pemerintah mengentaskan konflik komunal yang telah sering terjadi di Indonesia.
"Ini sebuah lampu merah yang harus segera direspon, bukan dengan cara memindahkan lokasi konflik. Dan pemerintah harus bertanggungjawab dalam hal ini," demikian pernyataan Romo Benny yang dikutip oleh Tribunnews.com, Jumat (2/11).
Menurut Romo Benny, pemerintah harus membuat kebijakan yang lebih konkret sehingga konflik serupa tidak meluas. Namun ia pun menyarankan agar masyarakat jangan bergantung pada pemerintah dalam penyelesaian konflik seperti ini.
"Masyarakat sipil harus mencari solusinya ketika pemerintah absen. Kita tidak bisa berharap dengan penguasa negeri ini karena ada persoalan kepemimpinan. Leadership dalam menangani konflik tidak ada," demikian terang Romo Benny.
Jika dilihat dari jalan ceritanya, konflik yang terjadi di Lampung ini bermula dari kenakalan anak muda asal Desa Bali Nuraga yang mengganggu dua anak gadis asal Desa Agom yang membuat mereka terjatuh dan luka-luka. Seharusnya jika permasalahan ini diselesaikan dengan cara kekeluargaan maka tidak akan ada korban jiwa maupun materi. Sayangnya, kenyataan yang terjadi bentrok antar warga ini menyebabkan 12 orang tewas, beberapa orang luka-luka dan beberapa rumah dibakar massa.
Untuk itu seperti yang telah diungkapkan Romo Benny, masyarakat sipil harus mencari solusi atas permasalahan sosial seperti ini, salah satunya dengan memperkuat hubungan dalam tatanan masyarakat sehingga meningkatkan rasa toleransi dan komunikasi antar warga. Artinya jika komunikasi bisa terjalin baik, permasalahan sebesar apapun dapat diselesaikan dengan cara damai dan manusiawi.
Baca juga:
Kisah Nyata Gerry Abednego yang Senang Lakukan Prostitusi
Forum JC : Baksos dan Natal Forum JC di Panti Werdha Milenia
Hilangkan Kebiasaan Mendengkur Dengan 6 Langkah Ini