Pacaran Bukan Tiket Emas Lakukan Hubungan Seks

Marriage / 24 October 2012

Kalangan Sendiri

Pacaran Bukan Tiket Emas Lakukan Hubungan Seks

Lestari99 Official Writer
6323

Telah menjadi rahasia umum jika gaya pacaran anak muda zaman sekarang cenderung mengarah ke hal yang negatif dan beresiko. Istilah pacaran pun pada akhirnya memiliki pengertian yang salah kaprah. Seolah-olah status  pacaran menjadi tiket emas untuk melakukan hubungan seks.

Pacaran sendiri lebih memiliki makna untuk bergaul dan belajar memahami orang lain. Banyak anak muda yang pada akhirnya memaknai hal ini secara salah dengan mencoba untuk mengenal pasangannya dengan lebih baik secara anatomi.

Sebagai anak muda yang cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar, bimbingan dan pantauan dari orangtua maupun mereka yang dituakan sangatlah penting. Proses pengenalan lawan jenis ini haruslah berdasarkan nilai dan pengertian yang benar. Banyak cara yang dapat ditempuh untuk menciptakan hubungan pacaran yang sehat, misalnya saja dengan membuat persaingan dalam bidang akademis.

Orangtua memiliki peran yang sangat vital dalam menanamkan pemahanan dan pengertian pacaran yang sehat kepada anak. Orangtua harus dapat memberikan pemahaman kepada anak bahwa mereka berhak untuk menolak jika diminta melalukan sesuatu yang tidak benar. Dan hal ini berarti tidak hanya berhubungan dengan perilaku seks namun juga narkoba. Tanamkan harga diri yang benar dan keberanian untuk menolak pada diri anak.

Tidak hanya orangtua, sekolah dan guru juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak maupun remaja agar tidak terjebak ke dalam perilaku yang menyimpang. Sangatlah penting bagi sekolah untuk mengajarkan pendidikan seks dan kesehatan reproduksi di kalangan anak sekolah demi meningkatkan pemahaman akan masalah kesehatan reproduksi.

Fata membuktikan bahwa tingkat kehamilan anak usia dini semakin tinggi. Bahkan dari tahun ke tahun jumlah kehamilan gadis kecil berusia 11-14 tahun terus meningkat. Kasus kehamilan di luar nikah pada anak remaja pun pada akhirnya menjadi hal yang semakin dianggap lumrah akhir-akhir ini.

Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Orangtua memiliki tanggung jawab besar untuk mendidik dan membesarkan anak dengan nilai-nilai Firman Tuhan yang menjauhkan mereka dari keputusan-keputusan yang buruk di usia muda. Sebagai anak muda, hidup adalah pilihan. Dengan nilai kebenaran yang berlandaskan Firman Tuhan dan menjadi dasar perilaku hidup sehari-hari, pilihan tetap ada di tangan Anda untuk memilih apa yang baik dan benar. Jadilah anak muda yang berani dan bertanggungjawab untuk menjaga hidupnya sesuai dengan nilai-nilai kebenaran.

 

Baca Juga Artikel Lainnya:

Sumber : Kompas / LEP
Halaman :
1

Ikuti Kami