JK : Tidak Ada Ajaran Membunuh Polisi itu Halal

Nasional / 24 October 2012

Kalangan Sendiri

JK : Tidak Ada Ajaran Membunuh Polisi itu Halal

Puji Astuti Official Writer
3180

Poso kembali menjadi perhatian nasional sejak kasus penculikan dan pembunuhan dua orang polisi, disusul dengan aksi teror bom yang membuat ingatan tentang konflik Poso 1998. Namun menurut Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, apa yang terjadi di Poso saat ini bukanlah konflik antar-agama melainkan teror.

“Tak ada konflik di Poso. Teror yang terjadi belakangan adalah kejahatan kemanusiaan yang harus ditindak dan dicegah,” demikian pernyataan Jusuf Kalla di hadapan para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Poso di Banua Torulemba, rumah jabatan Bupati Poso pada Selasa (23/10) lalu.

Pria yang akrab dipanggil JK ini juga menghimbau agar masyarakat tidak terprovokasi oleh aksi-aksi teror yang terjadi, menurutnya pasca-deklarasi Damai Malino pada tahun 2002, Poso tak pernah lagi alami konflik antar agama. Kalla yang juga salah seorang deklarator pernyataan damai tersebut menganggap apa yang terjadi saat ini hanyalah ulah dari oknum atau kelompok yang tidak ingin Poso dalam keadaan damai.

“Tidak ada ajaran membunuh polisi itu halal darahnya, dan yang membunuh akan masuk surga. Pun demikian, tidak ada ajaran membunuh orang lain itu si pembunuhnya akan masuk surga. Ini kekeliruan dalam memahami ajaran agama. Yang mendasari aksi-aksi kejahatan di Poso adalah faktor ideology,” demikian tegas JK.

Jusuf Kalla mengunjungi Poso didampingi oleh mantan Menteri Hukum dan HAM RI, Hamid Awaluddin. Sebelum melakukan dialog dengan para tokoh masyarakat dan pemimpin agama, Jusuf Kalla sempat mengunjungi korban korban penembakan Masani Haswan Sawo, dan korban bom Pos Polantas Poso, Moh Akbar (Satpam BRI Poso). Kalla menyemangati para korban dan mendukung kesembuhan mereka, selain itu juga memberikan bantuan berupa  uang tunai untuk pengobatan para korban yang dikunjungi.

Baca juga artikel lainnya :

Sumber : JPNN | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami