Prof Thamrin Tamagola : Kapitalisme Suburkan Human Trafficking

Nasional / 10 October 2012

Kalangan Sendiri

Prof Thamrin Tamagola : Kapitalisme Suburkan Human Trafficking

Puji Astuti Official Writer
3530

Perdagangan manusia atau human trafficking sepertinya asing bagi telinga masyarakat Indonesia, tetapi faktanya hal ini terjadi di tengah-tengah masyarakat. Kejadian terbaru yang sempat menggemparkan masyarakat adalah kasus Keyko yang dijuluki sebagai Ratu Mucikari yang terungkap pada bulan September lalu. Keyko adalah seorang wanita berusia 34 tahun berdomisili di Surabaya namun  mengendalikan 1.600 wanita pekerja seks komersial (PSK) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia melalui instant messenger.

Maraknya perdagangan manusia ini menurut sosiolog dari Universitas Indonesia Prof Thamrin Amal Tamagola disebabkan oleh sistem ekonomi kapitalisme yang menyebabkan ketimpangan kesejahteraan masyarakat antar wilayah.

Menurut Prof Thamrin, dalam sistem ekonomi kapitalisme global terjadi ketimpangan ekonomi yang sangat parah karena di daerah yang terkuras atau yang tidak mendapatkan apa-apa ekonomi daerah tersebut menjadi terpuruk. Sedangkan wilayah yang berkembang, kesejahteraannya menjadi berlebihan.

“Jika di kota di daerah kumis (kumuh miskin) dan juga daerah pedesaan yang memang kekurangan lapangan pekerjaan, memang yang mereka punya ya diri mereka. Berdasarkan itu maka banyak orangtua yang mengawinkan anak pada usia yang muda. Nah itu, secara terselubungkan menjadikan anak sebagai komoditi untuk ditukarkan dengan suatu keuntungan tertentu,” demikian penjelasan Prof Thamrin kepada Jawaban.com di Gedung Multikomtech, Cikarang Rabu (10/10).

Selain kondisi diatas, Prof Thamrin juga memaparkan tentang adanya human trafficking yang terorganisir dengan baik dari hulu hingga hilir. Bahkan dengan perkembangan tehnologi, hal tersebut mempercepat komunikasi antar jaringan pelaku perdagangan manusia seperti yang dilakukan oleh Keyko.

Untuk memerangi perdagangan manusia ini menurut Prof Thamrin yang paling efektif adalah dengan menyadarkan masyarakat akan bahaya yang mengancam dibalik human trafficking dan juga meningkat kesejahteraan ekonomi keluarga terutama yang berada di daerah-daerah miskin.  

Baca juga artikel lainnya :

Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami