Dukung Kota Tua Menuju World Heritage Culture

Nasional / 15 September 2012

Kalangan Sendiri

Dukung Kota Tua Menuju World Heritage Culture

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
2389

Seiring bertambahnya gedung bertingkat di kota-kota besar, melihat kawasan Kota Tua yang antic dan eksentrik tentu menjadi hiburan tersendiri. Berita baiknya, kawasan tersebut rencananya akan dijadikan world heritage culture. Ini merupakan kelanjutan dari national heritage cultureyang berhasil dibangun oleh pengelola UPK Kota Tua Jakarta.

"Sebelumnya kami memang sudah membangun perkumpulan kota tua se-Indonesia," kata Gathut Dwi Mastoro, Unit Pengelola Kawasan Kota Tua di Jakarta, seperti dikutip dari laman Kompas pada Jumat (14/9).

Menurut Gathut, perkumpulan kota tua itu terdiri dari 15 kota tua di seluruh Indonesia, dan menjadikan kawasan kota tua di Jakarta sebagai panutannya. Gathut memahami bahwa untuk menjadikan kota tua sebagai world heritage culture bukanlah perkara mudah, salah satu tantangannya adalah memperbaiki perilaku masyarakat.

Dengan menjadikan kota tua sebagai living culture, maka pengembangan pariwisata akan lebih mudah diwujudkan. Gathut menyampaikan, kota tua yang memiliki luas wilayah 846 hektar memiliki lima zona yaitu zona 1, Museum Bahari yang ada di Jakarta Utara; zona 2, Museum Fatahillah; zona 3, pecinaan; zona 4, Kampung Arab; dan zona 5, wilayah peremajaan di sekitar wilayah kota tua.

Jakarta sendiri, kata Gathut pernah berada pada masa kota kuno, Jakarta mempunyai beberapa masa yang historisnya cukup mendukung. Kepemilikan bangunan yang dilestarikan sebagai kawasan heritagejuga bisa menjadi penopang mengembangkan wilayah kota.

Melestarikan peninggalan sejarah seperti kota tua bukanlah hal yang sederhana. Dibutuhkan kesadaran dari masyarakat untuk ikut menjaga dan melestarikannya, sehingga kawasan ini bisa menjadi saksi bisu yang menceritakan perjuangan bangsa Indonesia kepada anak cucu kita nanti.

Sumber : kompas/vina
Halaman :
1

Ikuti Kami