HUT 10 Tahun Majalah Gaharu Diskusikan Korupsi Umat Kristen

Internasional / 4 September 2012

Kalangan Sendiri

HUT 10 Tahun Majalah Gaharu Diskusikan Korupsi Umat Kristen

daniel.tanamal Official Writer
4155

Kasus korupsi yang menggeliat dibangsa ini dan merambah ke beberapa pejabat pemerintahan dari golongan Kristen tentu menjadi sebuah realitas yang harus kita kritisi tersendiri. Hal inilah yang coba diangkat Majalah Gaharu dalam rangka hari ulang tahun mereka ke-10 tahun.

Dalam diskusi panel bertajuk “Korupsi Ditengah Umat Kristen” itu hadir sebagai narasumber yaitu anggota Fraksi Partai Golkar di DPR Leo Nababan, Ketua Umum Partai Damai Sejahtera (PDS) Denny Tewu, John Palinggi dan Lodewijk Gultom. Para narasumber membedah secara langsung korupsi yang kini melanda pejabat Kristen.

Menurut Lian ketua panitia acara HUT Gaharu, setiap umat Kristen harus menyadari posisi dan perannya masing-masing dalam bermasyarakat. “Jiwa kekristenan yang ada di hati dan dirinya (umat) harus benar-benar mencerminkan kekristenan sehingga hal itu (korupsi) benar-benar kedepannya tidak terjadi lagi, apalagi dilingkungan gereja, pendeta dan pelayan-pelayan yang melayani di gereja,” ujarnya.

Pemimpin redaksi Majalah Gaharu, Junyor Parhusip kepada Jawaban.com juga memaparkan urgensi Gaharu menyiapkan diskusi dengan tema korupsi ditengah umat Kristen tersebut. “Diskusi ini sebenarnya adalah bentuk kekhawatiran kita, selama ini kan orang Kristen dibilang korupsinya kecil. Namun dari berbagai temuan dan fakta yang ada, seharusnya orang Kristen sadar bahwa ternyata walaupun orang Kristen mengaku anti korupsi ternyata banyak juga yang korupsi. Gaharu sebagai media mengangkat hal ini, agar orang Kristen jangan terlena,” paparnya.

Junyor juga menambahkan bahwa kedepannya Gaharu tetap dengan visi dan misi-nya untuk mengawal dinamika kekristenan sebagai bagian dari media yang memberi cermin dengan keberanian dan kejujuran.

“Gaharu ingin menjadi seorang yang me-warning jemaat gereja. Jadi fungsinya bukan hiburan, visi kita adalah mengingatkan, makanya kita angkat topik-topik seperti ini. Segala sesuatu yang menjadi kekurangan orang Kristen, yaa kita angkat meski itu menyakitkan. Lebih baik itu diangkat, daripada media lain yang mengangkat apalagi yang non-Kristen, agar orang lain sendiri melihat bahwa ada orang Kristen juga bercermin, dan itulah fungsi kita sebagai media,” pungkasnya.

 

*Redaksi Jawaban mengucapkan selamat ulang tahun kepada Majalah Gaharu.

 

 


Sumber : Jawaban.com - Daniel Tanamal
Halaman :
1

Ikuti Kami