Daftar Gereja Yang Dirusak dan Ditutup

Internasional / 4 September 2012

Kalangan Sendiri

Daftar Gereja Yang Dirusak dan Ditutup

Papa Henokh Hizkia Immanuel Simamora Official Writer
18898

Ini adalah data pembakaran gereja sejak 1945-2005 untuk diketahui dunia bahwa pembakaran gereja di Indonesia sudah menjadi Fenomena dari zaman Sukarno sampai SBY sekarang. Tak seorangpun ditahan, ditangkap, diadili, maupun dihukum.

Di era Presiden Soekarno, ada dua gereja yang dirusak/ditutup paksa. Selanjutnya, di era Soeharto ada 456, di era BJ Habibie ada 156, di era Abdurrahman Wahid ada 232, di era Megawati Soekarnoputeri ada 92, sedangkan di era Susilo Bambang Yudhoyono ada 108 (sampai tahun 2007).

Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyesalkan makin banyaknya gereja yang ditutup di Indonesia. ‘’Jika ini terus dibiarkan, negara kita bisa runtuh,’’ kata Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pdt Dr Andreas Anangguru Yewangoe

Berdasarkan data yang dihimpun Manado Post, perusakan terhadap gereja meningkat tajam. Diperhitungkan dalam periode 2004–2010, ada sekitar 2.442 gereja yang mengalami gangguan berupa perusakan dan penutupan. Tidak hanya gereja, sarana tempat ibadah lain pun tak luput dari perusakan.

Karena itu Ketua PGI Pdt Yewangoe meminta pimpinan MPR RI untuk menyosialisasikan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, kepada para pemimpin bangsa ini. “Empat pilar itu sangat penting. Karena itu, kami sangat berharap sosialisasikan juga kepada para pemimpin bangsa ini, mulai dari tingkat paling bawah hingga ke tingkat paling atas,” katanya.

Data tersebut jangan-jangan akan terus bertambah dan menjadi daftar panjang kasus perusakan, pembakaran dan pengusiran yang dilakukan terhadap gereja di beberapa daerah di Indonesia.

Salah seorang hamba Tuhan berkomentar terhadap pemerintah Indonesia dalam menangani fenomena keberagaman agama dan fanatisme agama di Indonesia, “Seharusnya pemerintah memberikan kebebasan kepada agama apa pun untuk berkembang dan memberikan kontribusinya kepada negara ini. Seperti suatu pertandingan maka ada semangat sportifitas dalam memberikan pengaruh yang baik dan positif bagi negeri ini. Contoh Gereja Unifikasi yang ada di Korea Selatan, gereja tersebut tetap tidak termasuk dalam aliansi gereja sah di Korea Selatan, malahan dianggap sesat, namun sekarang gereja tersebut sangat berkembang. Sejak berdiri tahun 1950-an sampai saat ini gereja tersebut sudah memiliki sekitar tiga jutaan jemaat di seluruh dunia. Bahkan gereja tersebut berhasil membangun kerajaan bisnis yang menguntungkan negara."

 

Baca Juga :

Pendeta Kontroversial Asal Korea Meninggal di Usia ke-92

Ini Daftar 20 Gunung yang Sedang 'Bangun dari Tidur'

Hillary Clinton: Lindungi Kelompok Minoritas Indonesia

10 Senjata Ampuh Dalam Peperangan Rohani

Sumber : www.indonesiamedia.com/jp.simamora
Halaman :
1

Ikuti Kami