10 Bahasa Tubuh Pencuri Pekerjaan Impian Anda

Career / 29 August 2012

Kalangan Sendiri

10 Bahasa Tubuh Pencuri Pekerjaan Impian Anda

Puji Astuti Official Writer
7005

Anda telah mengirimkan surat lamaran terbaik yang dapat membuat HRD perusahaan tujuan Anda merasa yakin bahwa Anda adalah kandidat yang tepat untuk pekerjaan yang ditawarkan. Namun ada satu langkah krusial lagi yang menentukan apakah Anda bisa mendapatkan pekerjaan impian Anda tersebut, yaitu saat interview atau wawancara pekerjaan. Tetapi ada satu hal yang jika Anda tidak berhati-hati, hal tersebut bisa mencuri pekerjaan impian tersebut. Hal tersebut adalah bahasa tubuh Anda. Untuk itu ada 10 bahasa tubuh yang salah dan tidak boleh Anda perlihatkan saat wawancara pekerjaan.

1. Jabat tangan yang lemah

Sebelum Anda berjabat tangan, pastikan Anda berdiri, sedikit melangkah mendekati pihak perusahaan yang melakukan wawancara, lakukan kontak mata dan tersenyumlah serta jabat tangannya dengan penuh keyakinan.

Pastikan jabat tangan Anda kuat dan penuh keyakinan, tetapi jangat terlalu kuat hingga si pewancara kesakitan. Rahasianya saat jabat tangan adalah kontak antar telapak tangan.

2. Jangan melebihi batas keakraban

Hormati ruang pribadi si pewancara, jaga jarak saat duduk dalam wawancara, dan tentunya saat pertama bertemu jangan memberikan pelukan ataupun tepukan punggung, hal itu sangatlah tidak sopan sekalipun Anda telah kenal baik dengan si pewancara. Pastikan Anda sadar bahwa saat itu merupakan suasana formal.

3. Jangan melipat tangan

Melipat tangan menunjukkan sikap yang [kamus]defensive[/kamus] dan tidak nyaman. Sebaliknya isyaratkan bahwa Anda antusias dan terbuka dengan sikap Anda.

4. Jangan memainkan rambut

Hal ini menunjukkan Anda stress atau merasa grogi, juga merupakan pengalihan perhatian yang kekanak-kanakan. Hal tersebut tentu akan mengganggu kenyamanan saat melakukan wawancara.

5. Jangan menghindari kontak mata

Sebuah tindakan normal saat kandidat menghindari kontak mata dengan si pewancara, namun jangan terlalu sering. Pastikan Anda melakukan kontak mata dengan si pewancara saat dia berbicara atau bertanya. Kontak mata adalah sebuah alat bagi seseorang untuk bisa mengetahui reaksi orang yang diajaknya berbicara.

6. Memperlihatkan rasa kurang tertarik.

Ekspresi seperti memperhatikan jam tangan atau malah teralihkan kepada smartphone Anda, adalah pembunuh sebuah wawancara. Hal ini menunjukkan Anda bosan atau bahkan tidak tertarik dengan wawancara atau pembicaraan yang sedang dilakukan. Ekspresikan rasa ketertarikan Anda, bahkan responi dengan baik penjelasan si pewancara.

7. Tidak tersenyum

Rasa grogi sering membuat Anda kehilangan senyuman, hal ini menjadi ekspresi yang tak diinginkan si pewancara karena Anda terlihat tidak bersahabat. Pastikan Anda tersenyum dengan ramah dan juga tetap elegan.

8. Gelisah

Sebelum berangkat Anda harus bisa merasa santai dan menyerahkan hasil apapun atas wawancara ini kepada Tuhan. Hal tersebut dapat membuat Anda menghalau rasa gelisah. Hindari menyentuh wajah Anda terlalu sering, atau memainkan pena. Rasa gelisah Anda dapat dibaca dengan jelas oleh pewancara.

9. Jangan menyembunyikan tangan di pangkuan atau saku celana

Tempatkan tangan Anda di lengan kursi atau di meja, hal ini mengisyaratkan bahwa Anda lebih ekspresif dan mengijinkan pewancara untuk dapat membaca bahasa tubuh Anda.

10. Sikap duduk yang buruk

Duduklah dengan tegak, sikap duduk yang tidak simentris atau bahkan cenderung turun dapat mengisyaratkan Anda bingung atau bahkan tidak jujur.

Pada akhirnya, wawancara adalah saat Anda menawarkan jasa Anda kepada calon perusahaan yang akan mempekerjakan Anda. Pastikan Anda jujur memaparkan kemampuan Anda, dan tidak lupa Anda juga harus tahu dengan jelas job desk Anda kedepan jika diterima bekerja di tempat tersebut, sehingga baik Anda maupun si pewancara tidak akan merasa salah pilih.

Baca Juga :

Forum JC : Apakah berdoa saja cukup ? 

Tuhan Saya Beriman Kepada-Mu

Hadapi Musim Hujan Dengan Menjaga Pola Makan dan Asupan Sehat

Sumber : Forbes.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami