Dituduh Bakar Ayat Al Quran, Gadis Down Sindrom Dipenjara

Nasional / 20 August 2012

Kalangan Sendiri

Dituduh Bakar Ayat Al Quran, Gadis Down Sindrom Dipenjara

Puji Astuti Official Writer
3323

Pakistan – Seorang gadis usia 11 tahun yang menderita Down Sindrom dianiaya dan dijebloskan ke penjara oleh penduduk desanya karena dituduh membakar lembaran buku yang memuat ayat-ayat Al Quran.

Gadis malang tersebut adalah Rifta Masih, menurut saksi mata , sore itu gadis tersebut sedang bermain di halaman rumahnya dan menemukan buku dari tempat sampah. Ia kemudian menyobek beberapa halaman buku tersebut dan membakarnya untuk keperluan memasak. Hal itu dilihat oleh beberapa penduduk desa dan langsung mendatangi keluarga Rifta yang ternyata beragama Kristen dan menuduh gadis tersebut telah membakar Al Quran.

Penduduk desa Mehrabadi itu dengan kejinya memukuli Rifta dan ibunya, lalu menyeret keduanya ke kantor polisi serta memaksa pihak berwajib untuk memenjarakan mereka. Awalnya polisi menolak permintaan penduduk desa, namun warga desa mengancam melakukan kekacauan, bahkan telah membakar beberapa rumah penduduk desa lainnya yang beragama Kristen juga dan mengusir mereka dari desa tersebut.

Tindakan kekerasan dan tidak berperikemanusiaan dari penduduk desa tersebut menimbulkan reaksi keras dari organisasi pembela hak perempuan, Women’s Action Forum (WAF). WAF meminta polisi segera melepaskan gadis malang tersebut.

"Kekerasan dan penahanan terhadap gadis muda itu mengabaikan unsur-unsur kemanusiaan," demikian pernyataan juru bicara WAF, Tahira Abdullah yang dikutip oleh Beritasatu.com.

Pihak pemerintah pun melakukan tindakan positif untuk menyelamatkan gadis penderita down sindrom tersebut dari jeratan hukum yang bisa berujung pada hukuman mati. Bahkan Perdana Menteri untuk Keselarasan Nasional, Paul Bhatti diberitakan telah meminta beberapa pengacara untuk memberi bantuan kepada Rifta sehingga gadis muda tersebut bisa secepatnya keluar dari penjara.

Selain itu pihak pemerintah juga melakukan pertemuan dengan berbagai tokoh lintas agama Pakistan untuk membahas mengenai kasus pembakaran ayat Al Quran itu ada factor kesengajaan atau tidak. Karena bagaimanapun Rifta hanyalah anak dengan kebutuhan khusus.

Seharusnya kasus main hakim sendiri seperti ini tidak terjadi, terlebih kepada anak yang berkebutuhan khusus tidak terjadi, jika saja orang dewasa yang mengaku bertuhan dan bertakwa dapat bersikap lebih bijaksana dan penuh kasih. Karena dalam sebuah negara, seharusnya segala sesuatu bisa diselesaikan lewat jalur hukum dengan cara yang lebih beradab.

Baca juga : 

Memulihkan Potensi Diri

Forum JC : Dokumentasi Kopdar + Photo Hunting

Hope of The World

Sumber : Beritasatu.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami