Masjid di Amerika Terbakar, Gereja dan Sinagoga Tawarkan Bantuan

Nasional / 8 August 2012

Kalangan Sendiri

Masjid di Amerika Terbakar, Gereja dan Sinagoga Tawarkan Bantuan

Puji Astuti Official Writer
3560

Sebuah masjid atau Islamic Society of Joplin di kota Joplin, di negara bagian Missouri, Amerika Serikat terbakar pada Senin, dini hari lalu (6/8). Sekalipun pada kejadian ini tidak ada korban jiwa, pihak FBI melakukan penyelidikan serius untuk mengungkap penyebab kebakaran yang membuat masjid tersebut rata dengan tanah.

“Kami melihat kasus ini sebagai kebakaran atas tempat ibadah, maksud saya, tempat-tempat ibadah adalah suci, dan kami mengira seseorang mungkin melakukan tindakan-tindakan tercela ini. Oleh karena itu, kami menurunkan sejumlah petugas disini untuk berupaya menemukan petunjuk apapun yang akan membantu kami menentukan penyebab kebakaran tersebut,” demikian ungkap Michael Kaste, Kepala [kamus]FBI[/kamus] Kansas City.

Imam Lahmuddin, pengelola masjid tersebut menyatakan bahwa dirinya dihubungi oleh kantor sheriff setempat pada pukul 03.30 pagi. Namun ketika Lahmuddin tiba di tempat kejadian, api telah membumbung tinggi dan akhirnya atap masjid runtuh.

Kejadian yang hanya berselang satu hari dari peristiwa penembakan di kuil sikh tersebut menimbulkan simpati masyarakat sekitar, bukan hanya masyarakat muslim, bahkan ada beberapa pemimpin gereja dan juga sinagoga yang menawarkan bantuan kepada Imam Lahmuddin agar umat Islam bisa melakukan aktivistas ibadah kembali, khususnya di bulan Ramadhan ini.

"Tidak banyak. Tapi ada tiga pemimpin gereja yang menawarkan tempat dan satu teman, imam masjid dari (negara bagian) Kansas yang berbatasan dengan Missouri,” demikian jelas Imam Lahmuddin.

Tindakan pemimpin gereja dan [kamus]sinagoga[/kamus] menunjukkan rasa toleransi, menghormati dan mengasihi antar umat beragama di Amerika Serikat masih tinggi. Jika akhir-akhir ini terjadi tindakan yang menunjukkan kebencian kepada agama, ras atau warna kulit tertentu, hal itu merupakan ulah segelintir oknum. Jangan biarkan kebencian menyebar dengan menggunakan isu-isu SARA beredar. Mari bangun rasa toleransi dan saling menghormati.

Baca juga artikel lainnya :

Sumber : VOAIndonesia.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami