Menyoroti permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa publik tidak perlu bereaksi negatif akibat isu SARA (suku, agama, ras, dan golongan) yang dihembuskan.
Jika ada yang menganjurkan untuk memilih calon karena seiman, hal ini sulit dikontrol. Karena yang dilarang itu menjelek-jelekkan, menghasut dan menghina calon lain berdasarkan unsur SARA, tambahnya.
Dia juga menambahkan tak perlu takut mencari informasi soal suku, agama, atau ras seseorang. Setidaknya, hal itu bisa dipakai untuk mengenal calonnya dari berbagai segi dan pribadinya. “Tapi jangan memilih orang karena faktor SARA. Tapi memilihlah karena calon dianggap terbaik dan bisa memimpin pemerintahan. Jadi, karena mutu, bukan SARA,” tegasnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini membayangkan bahwa masyarakat Indonesia semakin rasional dalam memilih calon pemimpinnya. Karena itu, baik Jimly maupun kita semua harus percaya bahwa pemimpin yang benar adalah pemimpin yang takut akan Tuhan, apapun agamanya.
Baca Juga :
Sumber : tempo.co by lois horiyanti/jawaban.com