Tony Blair : Orang Percaya Jangan Malu Nyatakan Iman

Internasional / 26 July 2012

Kalangan Sendiri

Tony Blair : Orang Percaya Jangan Malu Nyatakan Iman

Budhi Marpaung Official Writer
4234

Karena takut dicap "gila", Tony Blair mengaku ia pernah menghindari pembicaraan mengenai keyakinan agamanya sewaktu dirinya menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris. Tapi pada selasa (24/7) malam, Blair justru berbicara secara terbuka tentang keyakinannya akan "keselamatan melalui Yesus Kristus" dan mendorong orang Kristen lain untuk melakukan hal yang sama.

Itu penting, kata ia, bahwa orang-orang beriman "siap untuk berbicara dan menyatakan pendapat mereka dari sudut pandang iman yang mereka yakini".

"Dengan kata lain, kita tidak takut untuk mengatakan ini adalah alasan mengapa kita memercayai yang kita pegang dan tidak malu tentang hal itu atau berpikir ada sesuatu yang aneh dengan mengatakan hal itu," ungkapnya.

Mengambil bagian dalam perdebatan di Westminster tentang iman dalam kehidupan masyarakat, Blair tertawa saat dia mengingat bagaimana sekretaris persnya dahulu, Alistair Campbell, menginstruksikan kepadanya agar tidak "menjadi seperti Allah".

Ia juga mengakui bahwa ia pernah memerintahkan dua pembantunya berlutut berdoa selama pertemuan dengan anggota dari gereja Bala Keselamatan.

"Satu hal yang saya sukai bertemu orang-orang seperti ini ketika saya di kantor adalah tidak ada yang malu memproklamasikan iman mereka dan saya pikir itu penting," lanjutnya.

Sebagai pengikut Kristus, jangan merasa minder di depan orang-orang yang tidak seiman atau mereka yang menganut kepercayaan lain. Jangan takut juga untuk ditertawakan hanya karena kita memegang firman Tuhan dan prinsip-prinsipnya dalam keseharian kita. Tetaplah tampil percaya diri karena inilah yang sebenarnya yang ingin dilihat oleh sekeliling kita. 

Baca juga:

Dalam Penyangkalan Diri Ada Pengorbanan

Under Grace, Inilah Lagu Ucapan Syukur Darlene Zschech

Forum JC : Kopdar Photo Hunting

Sumber : christiantoday.com / budhianto marpaung
Halaman :
1

Ikuti Kami