Franklin Graham : Penderita HIV/AIDS Butuh Kasih

Internasional / 25 July 2012

Kalangan Sendiri

Franklin Graham : Penderita HIV/AIDS Butuh Kasih

Budhi Marpaung Official Writer
4333

Sebagaimana Konferensi AIDS Internasional tahun 2012 terus berlanjut minggu ini di Washington D.C, Amerika Serikat, Franklin Graham memposting  di dalam blognya pemikiran tentang bagaimana Gereja harus bertindak terhadap mereka yang terinfeksi dengan penyakit yang mengancam jiwa.

Menurut Graham, yang menjabat sebagai presiden dan CEO dari Billy Graham Evangelistic Association dan Pundi Samaria itu, Gereja tidak harus membenarkan seks pranikah atau di luar nikah, tetapi harus menunjukkan belas kasih terhadap korban penyakit.

Dalam sebuah blog yang ditulis untuk The Washington Post pada Senin (23/7), Graham mengatakan mereka yang terjangkit HIV atau AIDS seringkali "dijauhi" dan diperlakukan seperti orang-orang kusta di zaman Alkitab.

"Namun, Yesus mengulurkan tangan untuk mereka, menyentuh mereka, mengasihi mereka, dan menyembuhkan mereka. Ini adalah representasi sempurna tentang bagaimana gereja harus menanggapi orang yang hidup dengan HIV / AIDS," kata Graham.

Pundi Samaria (Samaritan’s Purse) telah bekerja dengan mereka yang terkena penyakit ini sejak 1980-an, dan Graham memuji para pejabat pemerintah yang telah mengakui gereja sebagai sumber yang berharga dalam memerangi itu.

Secara khusus disebutkan Graham, bahwa peran yang mereka ambil di dalam menanggulangi HIV/AIDS tidak dapat lepas dari kebijakan Presiden George W. Bush yang mengeluarkan Peraturan Presiden mengenai Rencana Darurat Menanggulangi AIDS (President's Emergency Plan for AIDS Relief / PEPFAR) dimana salah satu isinya adalah mengizinkan organisasi sosial berbasis agama seperti Pundi Samaria (Samaritan’s Purse) berpartisipasi dalam menawarkan program kesehatan khusus.

Sejak PEPFAR dijalankan hingga hari ini, lanjut Graham, Pundi Samaria (Samaritan’s Purse) sudah memberikan informasi mengenai pencegahan penyebaran HIV kepada 1,25 juta orang dan juga tes HIV dan konseling kepada sekitar 2.000 orang.

Selain menulis mengenai bagaimana gereja harus bersikap terhadap penderita HIV/AIDS dan sejauh mana keterlibatan Pundi Samaria (Samaritan’s Purse) dalam mengurangi jumlah pengidap HIV/AIDS, anak dari Billy Graham ini juga memberikan jalan agar mereka yang belum terkena HIV/AIDS tidak terjangkit HIV/AIDS.

Menurut Graham, cara terbaik bagi seseorang untuk tidak tertular penyakit ini, adalah dengan tidak berhubungan seks di luar konteks hubungan perkawinan monogami yakni antara seorang pria dan seorang wanita.

Penderita HIV/AIDS sama seperti kita, membutuhkan kasih dan sayang dari orang-orang sekitarnya. Oleh sebab itu, janganlah asingkan mereka. Rangkullah mereka sebagai sahabat, saudara kita. Sesungguhnya ketika melakukan ini, kita tidak hanya membangkitkan semangat hidup mereka, tetapi juga menumbuhkan keyakinan mereka bahwa Allah itu ada dan kasih-Nya nyata, terpancar dari orang-orang sekeliling mereka yang begitu peduli dan mencintai mereka apa adanya. 

Baca juga : 

Kisah Nyata Yance Tamaela, Pria yang Hidupnya Penuh Dengan Kekerasan

Forum JC : Kopdar Photo Hunting

Dukung Pelayanan Bagi Anak-Anak Jalanan Dengan Beli CD The Messenger Disini

Sumber : christianpost.com / budhianto marpaung
Halaman :
1

Ikuti Kami