Sesama Yang Baik
Kalangan Sendiri

Sesama Yang Baik

Puji Astuti Official Writer
      3616

1 Yohanes 4:11

Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

Mazmur 24; Matius 24; Yesaya 3-4

Pada bulan Juni 2011, saat banjir bandang mendesak para penduduk Minot, Dakota Utara, untuk meninggalkan rumah mereka, warga tempat mereka mengungsi pun melakukan sesuatu yang sepertinya sudah sewajarnya dilakukan. Mereka membantu sesama yang sangat memerlukan bantuan. Bahkan warga yang tempat tinggalnya jauh menempuh lebih dari 1 jam perjalanan untuk datang memberikan pertolongan. Beberapa dari mereka meminjamkan kendaraan karavannya kepada orang yang telah kehilangan rumah, dan yang lainnya mengizinkan garasinya dipakai menjadi tempat penitipan sementara. Para warga Dakota Utara telah menunjukkan apa artinya menjadi sesama yang baik.

Sebagai pengikut Kristus, menjadi sesama yang baik, yaitu menunjukkan cinta kasih kepada orang lain, juga harus menjadi sesuatu yang wajar kita lakukan (Mat. 22:39, Yoh. 13:35, 1 Yoh. 4:7-11). Meski kita mungkin tidak mempunyai kesempatan untuk membantu sesama dalam suatu peristiwa bencana alam, kita semua dapat menunjukkan cinta kasih kepada orang-orang di sekeliling kita dengan berbagai cara. Untuk menjadi sesama yang baik, kita dapat bermurah hati terhadap orang lain (Luk. 10:29-37), memperlakukan orang lain dengan adil (Im. 19:13-18; Yak. 2:1-8), berbicara jujur kepada orang lain (Ef. 4:25), dan mengampuni orang lain sepenuhnya (Ef. 4:32, Kol. 3:13).

Pengikut Kristus dapat menjadi sesama yang terbaik karena kasih kita kepada orang lain bersumber dari teladan hidup kita yang utama— Yesus Kristus yang mengasihi dan mengorbankan nyawa-Nya untuk kita. —MLW

Kasih kita kepada Kristus baru terbukti nyata, jika kita mengasihi sesama.

 

Ikuti Kami