Jusuf Kalla : BBM Naik Mahasiswa Jangan Marah

Nasional / 17 July 2012

Kalangan Sendiri

Jusuf Kalla : BBM Naik Mahasiswa Jangan Marah

daniel.tanamal Official Writer
2678

Umumnya kebijakan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan oleh pemerintah pasti akan mendapatkan reaksi yang keras dari masyarakat khusunya para mahasiswa. Melihat pada kenaikan BBM bersubsidi yang akan terjadi Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan bahwa mahasiswa seharusnya tidak perlu marah.

Hal ini dikatakannya mengenai kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 1.500. "Mahasiswa itu sebenarnya tidak perlu marah dengan kenaikan BBM bersubsidi Rp 1.500. Kalau naik Rp 1.500, karena itu sama saja dengan 4-5 kali sms," ungkapnya di Ruang GBHN Nusantara V MPR, Selasa (17/7).

Dirinya juga membandingkan kenaikan harga BBM tahun ini dengan yang terjadi pada saat ia menjabat wakil presiden. Menurut tokoh nasional yang kemungkinan akan mencalonkan diri kembali menjadi Presiden, saat dulu dirinya masih menjadi wapres, kenaikan harga BBM bersubsidi mencapai 120 persen, namun mayoritas masyarakat termasuk mahasiswa tidak marah dengan kondisi tersebut. "Yang terpenting adalah penjelasan mengenai alasan kenaikan BBM bersubsidi tersebut," ungkapnya.

Ditambahkan juga bahwa naik turunnya harga minyak dunia juga mempunyai risiko yang sama terhadap Indonesia sendiri. "Kalau naik, subsidinya naik. Kalau turun, pendapatannya turun. Tapi kalau turun, ada kekhawatiran pemerintah, subsidi BBM (premium) digunakan banyak oleh mobil-mobil, sementara konsumsi motor sangat sedikit. Jadi naik turun itu mempunyai keburukan dan kebaikannya sekaligus," katanya.

Disamping itu juga pemerintah diminta jeli untuk mengkondisikan bila terjadi kenaikan harga minyak dunia, dengan kenyataan bahwa persediaan energi Indonesia cukup mengkhawatirkan. "Bila ekonomi membaik, konsumsi ikut naik. Tapi kemudian produktivitas pun menurun," kata Kalla.

Wacana kenaikan BBM memang terus berjalan dan kenaikannya kemungkinan tidak dapat terbendung lagi. Namun sikap kita dalam menilai kenaikan ini penting untuk dikondisikan agar tidak reaktif berlebihan dan menimbulkan radiasi negatif menentang pemerintahan.

 


Sumber : kompas.com - dpt
Halaman :
1

Ikuti Kami