Peserta Olimpiade 2012 berasal dari berbagai latar belakang, namun yang pasti semangat perjuangan mereka untuk merebut piala bisa dirasakan. Adalah seorang atlet berkuda asal Jepang, ternyata juga merupakan seorang pendeta Buddha yang bernama Kenki Sato.
Sato (27) meninggalkan vihara Myoshoji dan kini berlatih bersama tim Jepang untuk mencoba memecahkan kenyataan selama 80 tahun belakangan ini, dimana Jepang menerima medali emas terakhir kali pada 1932 yang diraih oleh Takeichi Nishi, di nomor tunggang serasi. Dia melakukan latihan bersama mantan juara Eropa dan dunia, Michael Jung, di Stuttgart sebelum bertolak ke London.
“Saya bisa belajar banyak hal sebagai manusia dengan bertemu banyak orang dengan latar belakang berbagai agama dan bahasa,” tanggapan Sato mengenai kepergiannya ke Olimpiade di London ini.
Sato mengaku meneruskan tradisi keluarga sebagai pendeta Buddha Zen sekaligus sebagai seorang atlet tunggang serasi. Di dalam keluarganya bertunggang merupakan hal biasa. Adiknya, Eiken, berlomba di Beijing empat tahun lalu dan adik perempuannya, Tae (24) merupakan juara nasional Jepang. Karena keberhasilan adik perempuannya inilah, menjadikan dia termotivasi untuk tidak kalah dari adiknya.
Sekarang ini banyak orang yang percaya bahwa hobi yang dijadikan sebagai pekerjaan merupakan hal yang paling baik untuk mendapatkan nafkah. Meski dia seorang pendeta sekalipun, jika dia mempunyai motivasi yang kuat di dalam hobinya, betapa baiknya hal itu jika didayagunakan.
Baca Juga :
Jika Cinta Pada Manusia Melebihi Cinta Pada Tuhan
Beli CD The Messenger Berarti Memberi Buat Anak Jalanan
Berpuasa dengan Cara yang Sehat dan Aman