Ekstrimis Radikal Serang Keluarga Pendeta di India

Internasional / 12 July 2012

Kalangan Sendiri

Ekstrimis Radikal Serang Keluarga Pendeta di India

daniel.tanamal Official Writer
3602

Saat ini di India merebak sebuah gerakan yang dilancarkan oleh ekstrimis dan kelompok radikal yang mengatasnamakan keyakinan tertentu dan menyerang pemimpin Kristen berikut dengan pendeta dan keluarganya. Perpindahan keyakinan dan tindak penipuan agama menjadi alasan mereka untuk menyerang umat Kristen disana.

Hal ini terjadi di Karnataka India, ketika Pendeta Mounesh, pemimpin yang bertanggung jawab atas Gereja Immanuel Sakineh di Doddakatte Channagiri sedang melaksanakan ibadah doa puasa yang saat itu rutin dilaksanakan, tepatnya pada Sabtu lalu (7/7) ketika serangan yang mendadak itu terjadi dan menimbulkan kepanikan diantara jemaat.

Diceritakan oleh salah seorang jemaat gereja tersebut, penyusup diketahui melakukan serangan pada malam hari dikalan ibadah sedang berlangsung. “Tiba-tiba sekitar 30 aktivis Sangha Parivar secara paksa memasuki gereja, dan mulai menyerang orang jemaat. Kumara dan Karibasappa yang memimpin kelompok radikal untuk menyerang.”

“Kami mengenal mereka dari teriakan dan bahasa yang mereka gunakan. Sambil memukuli kami, mereka berteriak bahwa kami terlibat dalam konversi paksa (perpindahan keyakinan) dan penipuan dari satu keyakinan ke Kristen. Mereka juga merobek-robek semua Alkitab dan traktat Kristen. Jemaat lainnya berbaring dilantai dan kemudian menelepon ke kantor polisi Basappakatte,” ungkapnya. 

Polisi pun segera datang ke lokasi kejadian, kemudian mengamankan dan membawa Pendeta Mounesh ke kantor polisi untuk penyelidikan lebih lanjut. Dengan bantuan Global Council of Indian Christians (GCIC), Pendeta Mounesh pun dilepaskan dan kembali ke keluarga dan jemaatnya. Hingga kini belum ada perkembangan lebih lanjut dari kepolisian terhadap serangan yang tidak bertanggungjawab tersebut.

Pendeta Mounesh adalah mantan narapidana yang telah bertobat. Dirinya menerima Yesus secara pribadi didalam penjara dan mendapat visi untuk menyebarkan Firman Tuhan. Kini bersama istrinya Hanumakka dan dua anak mereka di Gereja Immanuel Sakineh dirinya telah melayani selama 4 tahun dengan sekitar 50 anggota jemaat. Penekanan ibadahnya ada pada hidup dengan doa dan puasa.

 

 



Sumber : Christian Persecution Update
Halaman :
1

Ikuti Kami