Pemulung, Makan Ambil di Sampah Tapi TV Harus Punya

Nasional / 12 June 2012

Kalangan Sendiri

Pemulung, Makan Ambil di Sampah Tapi TV Harus Punya

Lois Official Writer
5035

Bagi pemulung, makanan yang ada di tempat sampah, selama masih bisa dimakan maka tidak boleh disia-siakan. Dari nasi basi, mereka bisa mengeringkannya, membuatnya jadi rengginan (makanan kering seperti keripik) sehingga bisa dimakan lagi setelah dibumbui dan digoreng. Rumahpun tidak begitu penting buat pemulung. Bagi mereka, rumah mereka yang berupa karton pun sudah cukup, meskipun untuk berdiri sekalipun tidak bisa.

Namun, ada alat yang begitu penting di dalam rumah karton itu. Alat itu bernama televisi. Televisi merupakan hiburan yang bisa membuat para pemulung tertawa. Televisi merupakan kegiatan menonton yang menyenangkan setelah sibuk seharian dan juga lelah menghadapi dunia. Karena itu, di setiap rumah mereka pasti terdapat televisi, menurut Iin Tjipto yang pada suatu waktu pernah mendatangi mereka. Itu sebabnya, mengapa media menjadi alat yang penting.

Namun, tayangan yang ada di televisi merupakan tugas para penyedia media untuk menjadikannya lebih baik. Itulah salah satu tugas bagi CBN Indonesia. Iin Tjipto pun mengatakan bahwa dalam membuat tayangan yang positif, janganlah dibuat dengan setengah-setengah. “Saya perkatakan kalahkan drama Korea. Hari ini Saudara, setiap orang dari A sampai Z tahu drama Korea. Setiap orang tiap jam menunggu drama Korea.” Karena itulah, kerjakan dengan sepenuh hati dalam menghasilkan tayangan yang positif bagi para penonton dan juga pemulung, khususnya.

Daripada menayangkan hal-hal yang berisikan kemarahan, iri hati, kekecewaan, ataupun hal-hal negatif lainnya, alangkah lebih baiknya jika tayangan berisikan hal-hal positif yang dapat menyentuh jiwa setiap orang. Hal-hal yang mampu mengubah dunia menjadi lebih baik lagi.

 

Baca Juga :

Pesan Untuk Hidup Positif Bergema di Konser The Messenger

Kantung Mata Hitam? Gunakan Vitamin E

Terus Melaju Meski Mantan Pacar Pindah ke Lain Hati


Sumber : jawaban.com by lois horiyanti
Halaman :
1

Ikuti Kami