Bom Nuklir Rohani, Kuasa Ditangan Orang Percaya

Kata Alkitab / 9 June 2012

Kalangan Sendiri

Bom Nuklir Rohani, Kuasa Ditangan Orang Percaya

Puji Astuti Official Writer
11943

Bom nuklir, benda ini membuat bangsa-bangsa gemetar, bahkan bangsa adidaya sekalipun seperti Amerika Serikat. Dampak sebuah bom nuklir sangat dasyat, bukan hanya ledakannya, namun juga radiasinya yang mematikan. Tahukah Anda bahwa di dalam kehidupan orang percaya, kita memiliki senjata yang lebih dasyat dari bom nuklir?

Mau tahu apa senjata itu?

Senjata itu adalah doa. Sebagaimana ditulis dalam Yakobus 5:16b, “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”

Sebesar apa kuasa doa itu?

Yesus berkata seperti ini :

Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. ~ Matius 16:19

Dengan doa kita, bukan hanya mempengaruhi kehidupan di bumi ini saja, namun juga sorga. Apa yang kita ikat di bumi ini, akan terikat di sorga. Apa yang kita lepaskan di bumi ini, akan terikat di sorga. Kuasa yang menembus alam jasmaniah dan masuk dalam dunia adikotrati, sebesar itulah kuasa yang Tuhan berikan dalam kehidupan mereka yang percaya kepada Yesus Kristus. Kuasa tersebut adalah otoritas Kerajaan Allah.

Bagaimanakah kita bisa berdoa dengan otoritas Kerajaan Allah ini?

Yang pertama dan mutlak, kita harus menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Sebab diluar Kristus, kita tidak bisa meminta apapun kepada Allah, karena dosa telah memisahkan kita dari Tuhan.

Sudahkah Anda menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatmu? Jika sudah, maka janji Tuhan berikut ini menjadi milik Anda.

Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.~ Yohanes 15:7

Kedua, bersihkan hati kita dahulu. Yesus menasihatkan seperti ini : “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” ~ Markus 11:25.

Ketiga, jangan salah berdoa. Doa yang seperti apa yang salah? Yakobus 4:3 menuliskan bahwa jika kita meminta sesuatu untuk kita hasiskan untuk memuaskan hawa nafsu kita sendiri, hal itu salah dan kita tidak akan menerima apa-apa.

Keempat, berdoa dengan benar. Seperti apa? Yesus mengajarkannya dalam Lukas 11:2-4

Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."

Disini artinya bukan kita harus berdoa dengan menghafal doa tersebut. Mari cermati sejenak doa yang Yesus ajarkan.

  • Bapa, dikuduskanlah nama-Mu : awali dengan mengagungkan Tuhan. Fokus kita bukanlah masalah kita, tetapi kebesaran dan keagungan Tuhan.
  • Datanglah Kerajaan-Mu : kita meminta pemerintahan Tuhan turun atas kehidupan kita dan menguasai kehidupan kita.
  • Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya : hal ini bukanlah permintaan karena kuatir, tapi karena percaya bahwa Tuhan tahu kebutuhan kita hari demi hari, dan Dia akan mencukupkan segala kebutuhan kita.
  • Ampunilah kami akan dosa kami sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami : hal ini mengingatkan diri kita untuk merendahkan hati dihadapan Tuhan. Kita bukanlah manusia tanpa cela, kita membutuhkan pengampunan-Nya. Oleh karenanya kita juga harus berlapang dada untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita dan jangan menyimpan kesalahan orang lain.
  • Janganlah membawa kami kedalam pencobaan : kalimat ini bukan berarti Tuhan menuntun kita kedalam pencobaan. Dalam terjemahan versi Bahasa Indonesia Sehari-hari memperjelas hal ini : “Dan janganlah membiarkan kami kehilangan percaya pada waktu kami dicobai.”
    Manusia hanya dicobai oleh dua hal: pertama adalah oleh iblis (Matius 4:1) dan kedua adalah oleh keinginannya sendiri (Yakobus 1:14). Pada masa-masa pencobaan itu, seringkali kita kehilangan fokus kita kepada Allah. Untuk itu sangat penting untuk berdoa agar kepercayaan kita jangan goyah ketika pencobaan menerpa.

Ketika kita mengerti akan kuasa doa ini, maka Kerajaan Allah akan kita alami dalam kehidupan ini, dan radiasinya menyebar kesetiap orang yang kita jumpai. Percayalah, bahwa kekuatan dan radiasi dari doa orang percaya itu lebih besar dari kekuatan bom nuklir. Kita bukan hanya mempengaruhi alam jasmaniah, namun juga alam roh. Sudahkah kita gunakan kuasa ini dengan maksimal?

Writer : Puji Astuti

Halaman :
1

Ikuti Kami