Pendeta Ini Tewas Digigit Ularnya Ketika Khotbah

Internasional / 8 June 2012

Kalangan Sendiri

Pendeta Ini Tewas Digigit Ularnya Ketika Khotbah

daniel.tanamal Official Writer
11798

Seorang pendeta yang sedang berkhotbah pada sebuah kebaktian sore di rumah salah seorang jemaatnya, tewas digigit ular piaraannya sendiri. Kasus ini terjadi pada 27 Mei lalu. Ironisnya pendeta ini sempat menjadi saksi kematian sang ayah yang adalah pendeta, mati karena digigit ular juga.

Pendeta House of the Lord Jesus di Matoaka, Virginia Barat, Amerika Serikat bernama Mark Randall “Mack” Wolford berusia 44 tahun, dikenal sebagai pribadi yang karismatik. Lebih khas lagi adalah gayanya yang selalu membawa ular setiap kali dirinya berkhotbah. Walford digigit pada areal paha disore hari, dan malam harinya pihak Rumah Sakit menyatakan dirinya meninggal.

Gaya membawa ularnya itu ternyata, didapat dari keyakinan atas Firman Tuhan pada Injil Markus 16:17-18 yang berkata, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka meminum racun maut, mereka tidak akan meletakan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”

Kasus kematian ini mendorong seorang profesor psikologi sosial dan psikologi agama di University of Tennessee di Chattanooga, Ralph Hood untuk mengklarifikasi terkait kematian karena ular dan keyakinan atas Markus 16:17-18 . Dirinya telah mendokumentasikan 100 kasus kematian akibat gigitan ular. Baginya setiap orang harus bijak dan berhikmat dalam menafsirkan Alkitab.

"Ini kesalahpahaman bahwa orang-orang percaya mereka tidak akan terluka. Alkitab mengatakan untuk memegang ular, bukan bahwa mereka tidak akan digigit. Jika mereka digigit, ya itu kehendak Tuhan. Ayat tersebut berbicara mengenai ketaatan kepada Tuhan. Tidak ada jenis kekuatan atau sihir. Seharusnya, mereka tahu realitas itu. Karena keluarga mereka banyak yang telah terluka dan tewas," ungkap Ralph.

Beberapa hal yang harus dipelajari adalah pendeta Wolford punya iman yang begitu besar terhadap apa yang diyakininya. Sebuah hal yang tentu punya konsekuensi. Namun perkataan professor Ralph juga harus kita pegang, yaitu untuk bijak dan berhikmat setiap kali kita memaknai Alkitab. Jangan sampai sampai pengertian kita menjadi batu sandungan bagi orang lain dan diri sendiri.

Sumber : washingtonpost/christianpost/jawaban.com-niel
Halaman :
1

Ikuti Kami