Korupsi Terjadi Karena Agama dan Budaya Ditinggalkan

Nasional / 7 June 2012

Kalangan Sendiri

Korupsi Terjadi Karena Agama dan Budaya Ditinggalkan

daniel.tanamal Official Writer
4388

Ketidaktaatan terhadap aturan terus menyebar diberbagai aspek kehidupan di Indonesia. Masalah paling krusial adalah solidaritas sosial yang juga meluntur. Hal ini diperparah dengan perilaku korupsi yang banyak dilakukan oleh para pejabat negara. Sebuah ironi yang secara tidak langsung menular kepada masyarakat.

Inilah yang terjadi ketika karena nilai-nilai luhur agama dan budaya semakin ditinggalkan. Hal ini disampaikan oleh Rektor Universitas Kristen Satya Wacana John Titaley. ''Orang cenderung ingin memiliki secara berlebihan, supaya di kemudian hari tidak lagi berjuang mencari yang lebih banyak lagi. Apalagi bila mereka mempunyai kesempatan atau kekuasaan sehingga timbullah perilaku yang mengabaikan sistem nilai,'' ungkap John.

John menambahkan bahwa dalam memenuhi dorongan kebutuhan hidup masyarakat, banyak ketidakpedulian terjadi. Ironisnya dikala keadilan dibutuhkan, justru penegakan hukum tidak terjadi. Karena itulah masyarakat berinisiatif sendiri. Dalam menggambarkan lemahnya penegakan hukum ini, John menganalogikan hal itu dengan banyaknya polisi tidur.

Untuk menghindari banyaknya kebut-kebutan, polisi tidur dibangun. Inilah yang disebut bahwa masyarakat membuat 'hukum' sendiri. ''Polisi tiduir itu mengindikasikan penegakan hukum yang tidak berjalan, selain rendahnya kesadaran masyarakat terhadap hukum. Karena itulah tidak ada jalan lain, pendidikan agama dan budaya harus ditumbuhkan mulai dari rumah hingga sekolah,'' tandasnya.

Inilah pekerjaan rumah terbesar pemerintahan, untuk menunjukan eksistensi total dengan kembali merangkul masyarakat. Menciptakan stabilitas sosial agar setiap aturan dapat ditaati. Selain itu sikap berani pemerintah diuji untuk tidak terkooptasi kepentingan pribadi atau golongan.

Sumber : suara merdeka
Halaman :
1

Ikuti Kami