Kitab Doa Gereja Anglikan Kini Berusia 350 Tahun

Internasional / 25 May 2012

Kalangan Sendiri

Kitab Doa Gereja Anglikan Kini Berusia 350 Tahun

Budhi Marpaung Official Writer
5420

The Book of Common Prayer (BCP - Kitab Doa Umum), sebuah karya yang dianggap banyak orang Inggris sebagai karya yang berpengaruh seperti halnya Alkitab versi King James dan drama William Shakespeare, akan memasuki usia yang ke-350 tahun pada bulan ini.

Pendeta Richard Hoyal, wakil gembala dari Christ Church di Bristol, Inggris, dalam keterangannya kepada sebuah publikasi lokal disana mengatakan bahwa meskipun orang-orang di Inggris sekarang ini semakin sekuler, tetapi BCP tetaplah menarik hati.

"Orang-orang yang datang ke sini untuk beribadah senang mendengarkan bentuk tradisional ini  - ada kontinuitas dan keindahan yang tidak akan pernah ditemukan di ibadah-ibadah Anglikan versi yang lebih modern," demikian ungkap Hoyal.

Seperti Alkitab versi King James dan karya ciptaan Shakespeare, frase dari Kitab Doa 1662 tersebut menyerap bahasa Inggris sehari-hari, termasuk diantaranya "dari abu menjadi abu," dan "sampai kematian memisahkan kita."

"Bahasa yang digunakan sungguh indah...Dan meskipun bahasa Inggris yang dipakai adalah bahasa inggris abad ke-16, tetapi itu bukanlah masalah, khususnya bagi gereja (Anglikan)," kata Hoyal. 

Sementara itu untuk menghormati tonggak sejarah tersebut, pada 2 Mei kemarin Komuni Anglikan mengadakan kebaktian malam khusus di Katedral Santo Paulus di London dengan dipimpin langsung oleh Uskup Agung dari Canterbury Rowan Williams.

Sejarah The Book Of Common Prayer

Sejarah BCP dimulai dari dampak keputusan Raja Henry VIII yang memisahkan diri dari Gereja Katolik Roma dan membentuk Gereja Inggris.

Awalnya, Gereja Inggris melakukan ibadah sama seperti gereja Katolik; perbedaan baru datang setelah raja Henry VIII menjadi kepala gereja, bukan Paus. Namun, segera setelah berpisah, Uskup Agung Canterbury Thomas Cranmer pun melakukan upaya menggantikan misa Latin ke ibadah dan sakramen dengan versi Anglikan.

Hasil akhir dari upaya untuk melepaskan diri dari masa lalu itu adalah dengan merevisi Kitab Doa pada 1662. Kitab Doa yang dulunya berbahasa latin oleh gereja Anglikan diterjemahkan dalam bahasa Inggris. 

Selain ditentang Gereja Katolik, Kitab Doa ini juga ternyata menjadi bulan-bulanan Kritikus dari Protestan. Banyak kaum Protestan yang merasa bahwa BCP terlalu ritual. Kelompok-kelompok seperti kaum Puritan dan Pilgrims, termasuk di antara para kritikus atas apa yang dilakukan oleh gereja Anglikan ini.

Pada masa sekarang, BCP telah memiliki beberapa versi yang digunakan oleh gereja-gereja anggota Komuni Anglikan.

Baca juga:

Glenn Fredly : Konser 2 Jam Lady Gaga Takkan Ubah Moral

Kopi Darat Mei 2012

Obat Bagi Anda yang Sedang Alami Burn Out 

Sumber : christianpost.com / budhianto marpaung
Halaman :
1

Ikuti Kami