FPI: Jakarta Akan Kacau Kalau Gelar Konser Gaga

Nasional / 4 May 2012

Kalangan Sendiri

FPI: Jakarta Akan Kacau Kalau Gelar Konser Gaga

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
3364

Pro dan kontra memang selalu mengikuti jejak Lady Gaga. Konser Lady Gaga yang rencananya akan digelar pada 3 Juni di Stadion Utama Gelora Bung Karno bertajuk "The Born This Way Ball" dirpotes keras oleh Front Pembela Islam (FPI).

Raja Nusantara, perwakilan dari Lembaga Adat Besar Republik Indonesia yang ditemui di markas Front Pembela Islam, mengatakan konser Gaga tersebut harus disesuaikan dengan kebudayaan Indonesia. "Harus disesuaikan dengan budaya Indonesia. Untuk menyelamatkan anak bangsa. Makanya beberapa pihak harus memperhatikan jelang konser Lady Gaga ini," kata Raja seperti dikutip dari laman kompas, pada Jumat (4/5).

Berbeda dengan Raja, penolakan Habib Rizieq, ketua Umum DPP FPI jauh lebih tegas. "FPI menolak konser Lady Gaga karena kita sudah pelajari betul siapa dan bagaimana Lady Gaga saat konser di negara-negara lain," ucapnya.

Habib melanjutkan, dirinya tidak akan bertanggung jawab atas kekacauan yang mungkin terjadi jika konser ini tetap akan digelar. "Saya tidak bertanggung jawab bila konser tersebut dipaksakan untuk digelar. Saya tidak bertanggung jawab kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau pengin Jakarta chaos, gelar saja," ucapnya.

Sementara itu, pihak promotor yang diwakili Michael Rusli selaku Presiden Direktur Big Daddy, persiapan konser Lady Gaga masih tetap berjalan. Mereka tidak terpengaruh apalagi sampai membatalkan konser karena adanya demo-demo tersebut. "Nggak ya, karena itu masih opini pribadi. Dari pemerintah juga belum ada komplain. Kita juga kerjasama dengan Kementerian Pariwisata. Orang kan belum lihat
show-nya," ucap Michael seperti dikutip dari laman vivanews, pada Jumat (4/5).

Gaya Lady Gaga dengan penampilan yang eksentrik dan terlalu vulgar, serta lirik lagunya yang dinilai banyak mengandung nilai negatif juga membuat sebagian besar warga Korea Selatan berdemo untuk menolaknya. Namun para demonstran di Korea Selatan menggunakan cara yang tertib sehingga tidak menimbulkan kerusuhan. Semoga hal ini bisa dipelajari oleh para demonstran Indonesia, agar tidak memilih kekerasan sebagai cara mengungkapkan pendapat.

 

Sumber : berbagaisumber/vina
Halaman :
1

Ikuti Kami