Gara-gara Kudeta, Umat Kristen Terpaksa Tinggalkan Mali Utara

Umat Kristen di Mali berada dalam keadaan putus asa setelah terjadi kudeta militer bulan lalu, ungkap organisasi Kristen Internasional, Dana Barnabas (Barnabas Fund).

Berdasarkan informasi Dana Barnabas, dipukul mundurnya pasukan pemerintah membuat pemberontak separatis dapat menguasai tiga negara daerah utara. Hal itu berimplikasi kepada keamanan jiwa umat Kristen disana.

Sekitar 215.000 orang akhirnya pun memutuskan mengungsi dari rumah mereka masing-masing dimana banyak dari mereka menyeberang ke Burkina Faso dan Mauritania.

Sebagian orang-orang percaya lain mencari perlindungan di ibukota Mali, Bamako. Di daerah tersebutlah, mereka diberi makan dan dilindungi oleh jaringan gereja.

Masih menurut laporan Dana Barnabas, gereja-gereja di kota-kota Gao dan Timbuktu juga turut hancur dalam proses pengambilalihan wilayah tersebut oleh kaum pemberontak. "Kejahatan mengerikan telah dilakukan terhadap penduduk - pembantaian, pemerkosaan kepada kaum perempuan, dan mengejar orang-orang Kristen," demikian salah satu bunyi tulisan di dalam laporan tersebut.

Dana Barnabas juga menyatakan bahwa salah satu kelompok pemberontak memiliki hubungan dengan satu kelompok garis keras aliran agama tertentu dan mereka ingin mengubah Mali menjadi negara idelogi mereka dengan memberlakukan hukum yang mereka yakini adalah hukum yang paling tepat untuk dijalankan di wilayah tersebut.

Ini bukan kali pertama umat Kristen terancam kehidupannya. Berulang-ulang kali, orang-orang yang tidak menyenangi pengikut Kristus melakukan perbuatan jahat, tetapi berkali-kali pula DIA menunjukkan kuasa-Nya. Oleh sebab itu, mari kita berdoa agar Tuhan sekali lagi menyatakan mukjizat-Nya di dunia ini, khususnya atas Mali. Percayalah, pada saat DIA bekerja maka segala sesuatunya pasti akan menjadi indah.

Sumber : christiantoday / budhianto marpaung

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Tema Paskah 2024
3. Daily Devotional
4. Ayat Alkitab
5. Kisah Nyata

Related Articles