Benang Merah Pengeroyokan Geng Motor Semakin Terkuak

Nasional / 23 April 2012

Kalangan Sendiri

Benang Merah Pengeroyokan Geng Motor Semakin Terkuak

Lestari99 Official Writer
6311

Polisi kembali menangkap dua tersangka pengeroyok anggota Armada Barat TNI AL, Kelasi Arifin. Pance dan Michael ditangkap pada Minggu (22/4) pukul 03.00 dinihari di dua lokasi yang berbeda, yakni di kawasan Bekasi dan kemayoran, jakarta Pusat. Total sudah ada lima tersangka yang ditangkap polisi. Kelimanya dibekuk berdasarlan alat bukti dan saksi-saksi di lapangan.

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Toni Harmanto mengimbau agar para pelaku lain menyerahkan diri karena polisi sudah mendapatkan gambaran lengkap mengenai kronologis peristiwa dan para pelakunya.

Pengeroyokan yang berujung tewasnya Arifin itu bermula saat ada tabrakan antara Toyota Avanza dengan sebuah kontainer. Saat tu kedua sopir hendak berdamai. Namun posisi kontainer menghalangi jalan para pembalap liar yang hendak melaju. Akhirnya, salah satu tersangka yakni Michael Trifernando alias Triyono (20) menaiki kontainer bermaksud untuk mengarahkan sopir kontrainer ke pinggir jalan.

Saat itulah kelasi Arifin mengeluarkan sangkur. Awal kesalahpahaman itu terus berlanjut ketika Michael berteriak, “Ada yang bawa sangkur”. Spontan, sejumlah pemuda yang ada di jalan Benyamin Sueb langsung bergerak mengerumuni Arifin. Arifin yang melarikan diri sempat menusuk Oky yang tidak sengaja menjadi korban saat akan mendatangi kerumunan orang. Hingga akhirnya Arifin tertangkap dan para pemuda tu mengeroyoknya hingga tewas.

Dari hasil keterangan Oky yang mejadi saksi kunci sekaligus korban, polisi akhirnya berhasil meringkus Michael, Zaenuddin alias Asoi (17), Abdul Kahar alias Idung (22), Adrian Yudi Islami alias Pance (20) dan Joshua Radja Gak (21). Mereka dijerat dengan pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman di atas lima tahun penjara.

Banyak yang mempertanyakan apa yang menjadi penyebab merebaknya budaya kekerasan di negeri ini? Jika mencari dan mencoba menunjuk siapa yang salah, sepertinya cukup mudah untuk dilakukan. Namun satu hal yang patut kita renungkan bersama bahwa sesunguhnya kondisi ini menggambarkan betapa kurangnya budaya kasih terhadap sesama di negeri ini. Suatu kondisi yang perlu menjadi pemikiran dan butuh tindakan nyata, bukan hanya sekedar wacana semata.

 

Baca Juga:

Sumber : kompas.com
Halaman :
1

Ikuti Kami