Materi Pelajaran Anak kelas 2 SD Ajarkan Tipu Muslihat Istri Simpanan

Nasional / 12 April 2012

Kalangan Sendiri

Materi Pelajaran Anak kelas 2 SD Ajarkan Tipu Muslihat Istri Simpanan

Lestari99 Official Writer
7577

Kisah bak sinetron yang dipenuhi intrik dan tipu muslihat seputar harta dan istri simpanan masuk ke dalam materi pelajaran anak kelas 2 SD. Adalah Donny BU (36) yang terperanjat ketika mendapati keponakannya sedang menghapalkan materi pelajaran yang akan menjadi bahan ulangan harian. Pasalnya materi pelajaran yang berjudul ‘Bang Maman dari Kali Pasir’ ini dinilai sangat tidak pantas untuk diberikan kepada anak kelas 2 SD meskipun bertujuan untuk mengajarkan anak-anak mengetahui mana sifat yang baik dan yang buruk.

Kisah ‘Bang Maman’ ini dimuat dalam buku Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta, yang merupakan muatan lokal. Sang keponakan mendapatkan buku ini dari sekolahnya di sebuah SD di Jakarta Timur. Buku ini dibeli paket dari sekolah dan diterbitkan PT MK, sedangkan kisah Bang Maman ini ada di halaman 30.

Materi pelajaran 'Bang Maman dari Kali Pasir' ini berkisah mengenai kehidupan Bang Maman, seorang pedagang buah yang menikahkan anaknya, Ijah, dengan Salim yang juga merupakan putra dari Pak Darip, orang kaya di Kali Pasir. Pak Darip kemudian meninggal dan mewariskan kebun yang sangat luas kepada Salim. Salim meminta Kusen untuk mengurus kebunnya. Namun Kusen kemudian diceritakan sebagai seorang yang licik. Bersama dengan istrinya, ia menjual kebun itu dan Salim pun jatuh miskin.

Bang Maman yang tahu bahwa Salim telah jatuh miskin kemudian meminta Ijah untuk menceraikan suaminya, namun Ijah tidak mau dan memilih untuk tetap setia kepada Salim. Bang Maman kemudian menyuruh Patme agar berpura-pura menjadi istri simpanan Salim. Patme yang menyetujui rencana Bang Maman kemudian mendatangi Ijah dan merekapun bertengkar. Ijah yang kecewa kemudian bercerai dengan Salim.

Tak hanya sampai di situ, intrik dan tipu muslihat terus berlanjut di kisah ini. Ijah yang telah bercerai dari Salim diceritakan hendak dinikahi perampok yang menyamar menjadi orang kaya. Calon suami Ijah kemudian ditangkap polisi saat pesta pernikahan sedang digelar.

Kisah penuh intrik seputar harta dan istri simpanan ini kemudian harus ‘diingat dan dihafalkan’ oleh anak-anak kelas 2 SD karena mereka diminta belajar dari pengalaman yang dapat diambil dan memetik nilai luhur dari kisah tersebut.

“Jadi kisah ini mesti dihafal, siapa yang baik, siapa yang jahat. Namun apa pantas kisah seperti itu untuk anak kelas 2 SD?” ungkap Donny yang juga seorang penggiat internet sehat sebagaimana dilansir DetikCom.

Sungguh tragis bagaimana materi seperti ini bisa lolos dan masuk ke dalam kurikulum Sekolah Dasar. Materi pelajaran anak SD seharusnya disesuaikan dengan perkembangan jiwa dan pengenalan mereka akan nilai-nilai kehidupan yang luhur, bukan dengan intrik dan tipu muslihat. Sebuah kondisi yang harus mendapat perhatian serius dari setiap kita untuk menyelamatkan generasi bangsa ini.

Sumber : detik.com
Halaman :
1

Ikuti Kami